Mengetahui Kisah Hidup Nabi Muhammad Dari Sumber Klasik Terpercaya, Buku Muhammad Karya Martin Lings

Mengetahui Kisah Hidup Nabi Muhammad Dari Sumber Klasik Terpercaya, Buku Muhammad Karya Martin Lings

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu

Pada kesempatan ini saya mau sharing tentang buku favorit saya yang berjudul MUHAMMAD karya Martin Lings yang membuat Martin Lings sendiri memutuskan untuk memeluk agama Islam dan mengganti namanya menjadi Abu Bakr Siraj Al-Din.

Jujur buku Muhammad karya Marti Lings ini rekomended banget untuk dibaca penganut agama Islam. Terutama yang mengaku golongan umat Nabi Muhammad.

Saya beli buku ini kalau tidak salah pada tahun 2016 setelah saya menikah, harga buku ini dulunya seingat saya hampir 300 Ribu, tapi sekarang saya cek bukunya kok jadi seharga Rp 55ribu aja di Tokopedia ya.

Buku Muhammad sudah saya baca ulang dari awal sampai akhir baru dua kali, tapi kalau baca pada bab bab tertentu saja, sepertinya sudah puluhan kali.

Baca Juga:  Keutamaan Shalawat Nabi: Amalan yang Dicintai Rasulullah dan Mendatangkan Berkah Hidup

Buku ini menjelaskan dengan terperinci tentang silsilah nabi Muhammad, perjalanan hidupnya dari sebelum lahir hingga kematian.

Buku ini setebal 521 halaman, bab awal menceritakan tentang rumah Allah atau Baitullah yakni Ka’bah yang hendak diserang raja Abrahah dengan pasukan gajah namun kalah oleh pasukan burung ababil yang membawa batu dari neraka.

Kenapa bab awal dihubungkan dengan sejarah Tahun Gajah 570 M ketika Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah agar bisa diubah menjadi gereja dan pusat perekonomian, karena beberapa bulan kemudian Siti Aminah melahirkan seorang bayi laki-laki, yang diberi nama Muhammad.

Nabi Muhammad lahir pada malam menjelang dini hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, bertepatan dengan 20 April 570 M.

Saat itu ayah Muhammad, Abdullah, telah meninggal dunia.

Baca Juga:  Menumbuhkan Minat Baca Dalam Keluarga

Muhammad merupakan nama yang diberikan oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Nama itu sedikit ganjil di kalangan orang-orang Quraisy, karenanya mereka berkata kepada Abdul Muthallib, “Sungguh di luar kebiasaan, keluarga Tuan begitu besar, tetapi tak satu pun yang bernama demikian”.

Abdul Muthallib menjawab, “Saya mengerti. Dia memang berbeda dari yang lain. Dengam nama ini saya ingin agar seluruh dunia memujinya.”

Pada saat Muhammad berusia enam tahun, ibunya Aminah binti Wahab mengajaknya ke Yatsrib (Madinah) untuk mengunjungi keluarganya serta mengunjungi makam ayahnya.

Namun dalam perjalanan pulang, ibunya jatuh sakit. Setelah beberapa hari, Aminah meninggal dunia di Abwa’ yang terletak tidak jauh dari Yatsrib, dan dikuburkan di sana.

Setelah ibunya meninggal, Muhammad dijaga oleh kakeknya, ’Abd al-Muththalib.

Baca Juga:  SANG MAYA: REPUBLIK JANCUKERS, SUJIWO TEJO

Setelah kakeknya meninggal, ia dijaga oleh pamannya, Abu Thalib. Ketika inilah ia diminta menggembala kambing-kambingnya disekitar Mekkah dan kerap menemani pamannya dalam urusan dagangnya ke negeri Syam (Suriah,Libanon dan Palestina).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *