Bodas Novel Bagian 13 : Semua Kenangan Tentang Rumah

Bodas Novel Bagian 13 : Semua Kenangan Tentang Rumah

 
Cinta yang kuat dan berakar kokoh memiliki energi
yang tak bisa dihentikan. Cinta tersebut akan mengalir selamanya.”
 
Bodas Novel Bagian 13 : Semua Kenangan Tentang Rumah Masa kecil Bodas
Bodas Novel Bagian 13 : Semua Kenangan Tentang Rumah
Halaman rumah Kakek terdapat kolam ikan gabus. Aku menyukai olahan masakan dari ikan
gabus, dibakar penuh bumbu, digoreng renyah dengan tepung, dimasak asam pedas, bahkan dibuat ikan asin, sekalipun ikan ini jorok karena senang hidup di lumpur-lumpur. 

Kolam tersebut juga ada ikan betok yang banyak durinya, ikan gabus termasuk jenis karnivora, tidak hanya memakan cacing tetapi juga gemar memakan ikan-ikan kecil, jadi jika ikan lainnya yang mau tinggal dengan ikan gabus harus punya pelindung tubuh, yang membuat ikan gabus berpikir ulang untuk memangsa sebangsanya walau beda suku, atau memiliki kecepatan lari luar biasa seperti belut. 

Om Akmal menaruh beberapa kura-kura di kolam ini, jika beruntung kita dapat melihat kura-kura tersebut di tepi kolam. Pernah ketika musim hujan dan air kolam meluap, kura-kura itu keluar sehingga dapat aku ambil dan kupelihara beberapa saat di bak air yang cukup besar, tetapi kemudian aku masukkan ke kolam lagi. Om Akmal mengatakan biar banyak temannya sesuai alasan Om Akmal memasukkan kura-kura tersebut di dalam kolam.

Hal yang paling aku suka dari halaman rumah Kakek yang luas ini adalah banyak pohon buah. Tidak seperti pohon di rumah lainnya yang kebanyakan hanya pohon hias. Kabarnya pohon-pohon itu lebih mahal, dibandingkan pohon–pohon buah milik Kakek. 

Tetapi orang-orang yang dibilang kaya tersebut, tetap saja suka minta buah secara gratis pada Kakek dan Nenek apabila musim buah tiba. Tidak mereka minta pun Kakek dan Nenek suka membagi-bagikan ke tetangga-tetangga.
“Bodas sini,” panggil Nenek. “Ini ada sirsak kamu mau buah atau dibuat minumannya?”

“Dua-duanya, Nek.”

”Sirsaknya banyak banget, Nek. Kan kita sudah enggak punya pohonnya lagi. Nenek beli?”
tanyaku heran.

“Ini dikasi Maknyah Pingping, yang ini dikasi Ustaz Rusli, yang itu dari Bu Desi. Pohon sirsak kita memang sudah lama mati, tetapi waktu pohon sirsak itu hidup buahnya kan banyak sekali, jadi Nenek kasi ke tetangga dan mereka juga. Buah sirsak yang Nenek kasi ke mereka, bijinya ditanam. Sekarang sudah berbuah dan mereka bagi ke kita.”

“Oooh begitu…”

“Setiap kebaikan yang kita berikan, suatu saat pasti akan kembali lagi ke kita. Seperti buah sirsak ini.”

“Bahkan dapatnya jadi lebih banyak ya, Nek.”

“Itulah indahnya berbagi. Membuat kita lebih bahagia, banyak bersyukur, dan jadi panjang
umur.”

⧫⧫⧫

 

One thought on “Bodas Novel Bagian 13 : Semua Kenangan Tentang Rumah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *