Membaca merupakan titah pertama Tuhan yang Maha Esa kepada manusia. Saking pentingnya membaca, perintah Tuhan untuk pertama kalinya bukanlah memerintahkan manusia untuk menyembah-NYA melainkan MEMBACA. Sehingga sudah sepatutnya kita untuk giat membaca.
Era millenial saat ini tidak bisa dipungkiri keberadaan buku sudah banyak tergantikan dengan aplikasi digital. Seperti lempengan batu atau kulit hewan yang dijadikan wadah tulisan pada zaman dahulu kala, akhirnya tergantikan dengan kertas yang lebih efisien.
Bagaimana dengan kehidupan di desa yang katanya jauh dari kemajuan teknologi? Jangan salah. Tempat tinggal saya di Desa Kuripan Demak Jawa Tengah yang mayoritas penduduk masih berprofesi sebagai petani dan peternak, semuanya sudah menggenggam handphone beraplikasi android. Bahkan kebanyakan anak-anak Sekolah Dasar sudah diberikan handphone oleh orangtua mereka untuk mengikuti kelas online.
Sekalipun di desa tidak memiliki perpustakaan atau taman bacaaan masyarakat, asalkan tempat tersebut terdapat jaringan internet, setiap orang dapat mengakses informasi dari segala penjuru dunia.
Namun selaku orangtua tetap harus memantau dan mendapingi anak dalam mengakses bacaannya lewat gadget atau telepon seluler.
Adakah aplikasi perpustakaan digital yang khusus untuk anak? Tentu ada, izinkan saya untuk bercerita pengalaman dalam menumbuhkan minat baca anak dan lingkungan sekitar. Let’s Read!
PENGALAMAN SAYA DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA ANAK DAN LINGKUNGAN SEKITAR
Saya lahir di zaman komputer spesifikasi celeron masih merupakan sesuatu barang yang mewah. Waktu itu punya televisi saja sudah dianggap orang kaya di tempat tinggal saya, apalagi punya komputer.
Keluarga besar saya banyak yang bekerja sebagai guru dan juga merangkup sebagai pedagang. Ayah dan ibu saya bekerja sebagai guru, tante dan paman juga bekerja sebagai guru. Penghasilan guru yang sangat minim pada zaman dulu, membuat keluarga saya juga banyak yang menjadi pedagang.
Sekalipun tumbuh di keluarga yang di dominansi bergerak di bidang pendidikan, orangtua saya sebenarnya tidak ada menyuruh saya untuk rajin membaca buku. Namun karena sering dibacakan dongeng sebelum tidur dan melihat orangtua serta kakak-kakak sepupu membaca buku, saya jadi tertarik untuk ikut membaca buku dan yang ternyata memang mengasyikkan.
Sewaktu kecil saya sangat menyukai baca segala macam komik seperti Doraemon, Candy-candy, Mari chan, Topeng Kaca, Dragon ball, dan juga Kungfu Boy. Ensiklopedia dunia baca juga sih, tapi lebih menarik komik. Hobi membaca komik masih saya cintai sampai saat ini.
Masa kecil saya juga dipenuhi dengan buku-buku Lima sekawan dan Goosebump. Uang jajan sekolah lebih banyak saya tabung agar dapat berlangganan majalah Bobo dan tabloid anak Fantasy.
Karena hobi membaca buku dan menulis diary, sejak kecil saya sudah bercita-cita untuk menjadi penulis buku. Tentu saja hal ini bertentangan dengan keinginan keluarga saya yang menginginkan saya untuk jadi PNS.
Tetapi menurut saya jadi PNS atau berprofesi apapun kita tetap bisa menjadi penulis. Hanya bermodalkan mau apa tidak. Saya selalu gagal daftar PNS, jadi ngeblog dan nulis buku sajalah.
Buku, film, dan musik. Tiga hal penting agar otak dan jiwamu sehat. Dan yang terpenting di antaranya adalah BUKU. – Bodas
Saya menikah pada april 2015 dan baru memiliki satu orang putri di agustus 2018. Sebelum melahirkan saya sempat menghasilkan satu buah buku novel yang saya terbitkan secara indie berjudul Bodas dan satu buah buku antalogi cerpen yang diterbitkan oleh Perpustakaan Daerah Kalimantan Barat.
Menghasilkan satu karya buku membutuhkan banyak membaca buku dan riset. Jadi sekalipun saya bukan seorang guru seperti orangtua saya, kebiasaan membaca buku sejak kecil sudah melekat di saya. Budaya membaca buku juga akan terus tetap saya wariskan ke anak cucu nantinya.
Anak pertama saya bernama Queen Hannah Kaya Inayah. Mulai dari kandungan saya menargetkan untuk dapat khatam membaca kitab suci Al-Qur’an beserta artinya.
Selain itu saya mengikuti tantangan membaca yang diadakan oleh reader club Mini Lesson. Sehinga bacaan saya ketika hamil ada beberapa yang memang disengajakan karena menyesuaikan tema tantangan membaca buku di tiap minggunya. Seperti buku dari rekomendasi teman, buku karangan penulis Jepang, buku Pramoedya Ananta Toer, dan 20an tema lainya selama setahun.
Setelah melahirkan saya dan suami bergantian membacakan buku ke anak. Waktu membacakan buku ke anak biasanya di pagi dan malam hari.
Saat bayi saya baru berusia nol sampai tiga bulan buku bacaannya mengikuti buku bacaan saya. Saya membacakan buku sejarah Nabi Muhammad karya Martin Lings, Buku berpikir postif, buku fiqih, sampai buku filsafat ilmu.
Sebenarnya saya juga ada membelikan beberapa buku bacaan untuk anak-anak yang murah-murah dulu, ditambah tantenya Queen yang di Tangerang juga ada memberikan buku bacaan anak untuk keponakan-keponakannya di desa.
Namun karena kalimat ceritanya sangat singkat dan lebih penuh gambar berwarna, jadi ketika dibacakan juga cepat selesai tidak sampai lima menit. Ya namanya juga buku bacaan untuk anak.
Baby Queen berusia empat bulan, sudah bisa duduk, tumbuh gigi, dan tangannya makin aktif untuk meraih apapun yang berada didekatnya termasuk buku bacaan.
Apabila Queen berhasil mendapatkan buku maka ia lebih suka memasukkannya ke dalam mulut atau menyobeknya. Pada fase ini semua barang yang dipegangnya memang dimakannya terlebih dahulu.
Akhirnya saya membelikan Queen buku bantal kain, yang tidak mudah sobek dan mudah dicuci berulang kali. Buku kain masih dia menjadi buku favoritnya sampai saat ini. Saking seringnya saya membacakannya buku kain ini, saya sampai hafal semuanya.
Saya dan suami sepakat membelikan Queen paket buku bacaan anak Halo Balita untuk hadiah ulang tahunnya yang pertama. Bagi saya harganya masih lumayan mahal, apalagi ngalahin harga handphone saya dan suami. Namun karena buku adalah investasi untuk kecerdasan anak, jadi hal ini bukanlah masalah.
Queen senang sekali ibarat mendapatkan harta karun ketika membuka hadiahnya yang berupa bingkisan kardus seberat 17 kg berisi 26 buku bacaan anak, tiga boneka tangan, dan e-pen untuk membaca buku sehinga bisa bunyi sendiri, nyanyi, dan merekam suara.
Dari pengalaman membacakan buku untuk anak, ada sedikit tips untuk para orangtua yang hendak memilih buku bacaan anak.
Tips Memilihkan Buku Bacaan Untuk Anak
- Hindari buku yang memuat kisah-kisah perusak moral.
- Pilih buku sesuai usia anak.
- Pilih buku untuk bayi dan balita yang berbahan tidak mudah sobek dan mudah dicuci seperti kain.
- Buku hendaklah banyak gambar dan warna.
- Buku anak harus memiliki jalan cerita unik yang bisa diteladani
Teman-temannya Queen yakni anak-anak tetangga sekitar rumah bisa dibilang hampir setiap hari ke rumah saya. Kata mereka senang bermain bareng Queen sekaligus numpang baca buku.
Mengetahui saya bisa membaca Qur’an dan berbicara bahasa Inggris, anak-anak lalu meminta saya untuk mengajari mereka mengaji dan bahasa Inggris. Saya dengan senang hati mengajari mereka, tidak hanya itu, anak-anak juga saya ajari menulis cerita dan membacakannya dengan nyaring.
Saya juga merekam mereka saat membacakan cerita hasil tulisan mereka sendiri, yang kemudian mereka bagikan di channel youtube dan akun tiktok mereka masing-masing.
Gaya hidup modern berawal dari Let's Read
Setelah Queen berusia satu tahun, ia mulai senang nonton film kartun di televisi maupun di youtube. Channel kesukaan Queen seperti Nusa dan Rara, Cocomelon, Super Jojo, Dave and Ava, dan masih banyak lagi lainnya.
Memberikan akses gadget atau handphone kepada anak awalnya menjadi perdebatan antara saya dan suami. Suami membolehkan anak untuk main handphone, dikarenakan memang sudah zamannya. Sedangkan saya tidak membolehkan karena membaca banyak artikel tentang bahaya gadget pada anak dibawah usia 12 tahun.
Tidak cukup dengan artikel yang kami baca, suami mengambil kasus kenalan kami yang anak-anaknya merasa tertekan karena tidak boleh sama sekali main handphone. Sedangkan saya mengambil kasus balita di desa kami sendiri yang mengalami kebutaan akibat diberikan akses telepon genggam secara lepas tanpa pemantauan sama sekali.
Queen sendiri memang sedih dan kadang menangis apabila tidak saya bolehkan nonton youtube atau main game di handphone. Akhirnya saya dan suami sepakat membolehkan anak nonton atau bermain handphone dengan batasan waktu, jarak, dan tetap didampingi.
Saya batasi pemberian handphone pada anak sehari paling lama 30 menit, harus diatas jam sembilan pagi, dan tidak boleh pada malam hari. Lebih dari 30 menit biasanya langsung saya alihkan perhatiannya dengan mengajak main keluar rumah, main air, makan cemilan, menggambar, atau ngadem di kulkas (Queen paling suka bongkar isi kulkas, atau duduk ngadem di dalamnya).
Aplikasi game dan tontonan anak selalu saya pantau. Soalnya ada channel video khusus bayi dan balita namun menurut saya tidak aman karena menampilkan keluarga dari pasangan sesama jenis. Video bayi yang jarang pakai baju, cuma celana saja saya blokir apalagi video yang sudah memperbolehkan menyukai sesama jenis.
Lalu saya mendapatkan rekomendasi dari sosial media Blogger Perempuan yakni aplikasi perpustakaan digital buku bacaan anak yang bisa diunduh di play store secara gratis namanya Let’s Read atau Ayo Membaca.
Sebelum memberikannya ke anak tentu aplikasi ini saya screening terlebih dahulu apakah aman atau tidak. Hasilnya aman, dan saat saya kenalkan ke Queen dengan membacakan kisah anak ayam Tata dan Titi, ia langsung tersenyum senang dan minta dibacakan lagi. Membaca jadi makin menyenangkan dan lebih banyak koleksi bacaannya.
Anak-anak tetangga juga saya beritahu tentang aplikasi Let’s Read agar mengunduh di handphone mereka. Aplikasi ini sungguh bermanfaat dan efisien sehingga saya rekomendasikan bagi siapa saja yang ingin anaknya gemar membaca.
Mengenal Lebih Dekat Perpustakaan Digital Khusus Anak
Let’s Read (Ayo Membaca) adalah perpanjangan tangan dari program donasi buku dari The Asia Foundation yang sudah berjalan di Indonesia sejak tahun 1955.
Perpustakaan digital kemudian dikembangan untuk mengatasi biaya distribusi fisik yang tinggi. Perpustakaan digital ini diharapkan dapat menjadi sumber alternatif bagi orangtua, guru, dan penggiat literasi untuk meningkatkan minat baca anak khususnya di Asia.
Orangtua tidak perlu bingung lagi memilih bacaan untuk anak. Selain membaca buku-buku unggulan dari bahasa Indonesia, bahasa Inggris, maupun bahasa daerah.
Terkadang saya membacakan cerita bergambar dari aplikasi Let’s Read yang berbahasa daerah seperti bahasa Jawa dan Minangkabau.
Saat saya membacakan dengan nyaring cerita bergambar Making Apam Cake dan Nilam The Little Healer yang berbahasa Minangkabau Queen terlihat antusias dan senang sekali melihat ekspresi saya ketika membacanya.
Dimana reader.letsread.org dapat diakses?
Lets Read Asia dapat dibuka di gawai apapun termasuk nintendo, playstation, dan xbox. Umumnya kita juga bisa mengunduh aplikasi di play store atau baca langsung di reader.letsreadasia.org.
Tips Meningkatkan Minat Baca Anak
Mengenalkan Buku
Mulai mengenalkan Buku ke anak sejak dini. Kapan itu? Sejak dari kandungan sudah dibacakan buku.
Berikan Contoh
Anak usia 0 - 10 tahun merupakan peniru ulung. Oleh karena itu berikan contoh ke anak gemar membaca.
Kelilingi Anak Dengan Buku
Letakkan buku bacaan di tempat yang mudah dijangkau oleh anak, seperti di dekat tempat tidur, di dekat keranjang mainan.
Membaca Dengan Nyaring
Membaca dengan bersuara akan lebih diminati oleh anak, dan dapat menambah kosakata anak.
Jangan Memaksa
Jangan pernah memaksa anak untuk memulai aktivitas membaca
Konsisten
Konsisten dalam menerapkan membaca sebagai suati kebiasaan harian.
Bebas Memilih
Biarkan anak memilih buku bacaannya sendiri.
Ketertarikan
Jadikan kegiatan membaca buku sama menariknya dengan kegiatan bermain.
Tidak Ada Target
Sama halnya dengan jangan memaksa anak untuk memulai membaca buku, orangtua juga tidak boleh memaksa anak harus segera menyelesaikan bacaan anak.
Inilah pengalaman saya dalam menumbuhkan minat baca anak. Semoga saja dapat bermanfaat. Bahagia selalu dan jangan lupa untuk terus gemar membaca
Menurut saya, menjadi ASN atau profesi lain tdk.menghalangi seseorang jadi penulis deh..sepanjang ada kemauan dan kesempatan
Hehe..
Nah ttg meningkatkan minat baca anak, setuju sekali mba..bahwa contoh dari.ortu dan lingkungan sangat berpengaruh..
Betul banget, mungkin ortu saya dulu pengen saya jadi PNS biar bisa adatunjangan hari tua
Setuju Mbak, orang jadi suka karena terbiasa..makanya saya pun kalau ada waktu pasti ajak anak-anak untuk buka-buka buku yang bergambar dan main tebak gambar suapaya lebih fun
Boleh di download mb yang aplikasi lets readnya biar jadi tambah koleksi bacaan anak
Wah, Queen baca Halo Balita juga, toss..lama juga buku ini kepakainya, setelah anak TK dan SD bisa dipakai untuk belajar baca, dipinjam sana-sini oleh tetangga. Setelah khatam, bukunya kujual hihi…besar jasanya nih Halo Balita..
Lah gak sayang mb bukunya dijual…tapi kalau anak-anak sudah gede mungkin sudah gak mau baca HB lagi ya mb
Sejak bayi keumala juga udah aku kenalin buku. Aku beli beberapa soft book. Sambil main2 diunyel2 dibacain liat gambarnya jd tertatrik deh. Sekaranf agenda rutin sebelum tidur baca buku dulu. Oya kmr udah sempet download juga lets read. Pilihan ceritanya bagus2 ternyata lumayan buat nambah bacaan anak
Iya mb, jadi bisa nambah koleksi bacaan anak
Hihihi, aku gemes lihat Queen yang asik pegang buku. Tapi aplikasi Let’s Read aku belum pernah buka untuk baca isinya, Mba
Betul banget mb, jadi berasa punya ratusan buku cerita begambar buat anak, dan semua itu gratis
Rasa-rasanya setiap ibu yang suka membaca dan menulis, ingin anaknya juga suka hal yang sama, ya, Mbak. Berbagai cara dilakukan agar anaknya suka. Akupun seperti itu, dengan keterbatasan dana, pernah beliin Kak Ghifa buku bantal, buku anak yang loak-an alias bekas, yang penting masih bagus. Hihihi.
Gpp buku bekas, yang penting masih bisa dibaca. Queen juga banyak dapat buku cerita anak dari kakak sepupunya.
Selalu suka dengan tulisan mbak Maya. Kumplit namun tetap enak dibaca sampai akhir. Buku, musik dan film. Ketiganya aku tandain ah biar jadi happy
Terimakasih banyak mb hapsari, maya jadi ingin makan es krim…
Nah, bagus ini bisa menularkan kebiasaan membaca kepada anak-anak yang tinggal di sekitar rumah ya. Meskipun tidak membeli buku, anak-anak itu, yang rata-rata punya gadget ortunya, bisa terus membaca melalui app Let’s Read.
Bener banget mb, supaya mereka gak kebanyakan main app gak jelas juga
Waw perkembangan Queen cepet juga ya, 4 bulan udah duduk dan tumbuh gigi… Tipsnya lengkap banget Mbaa.. Peerku nularin kesukaan baca masih panjang, ada 3 anak dan baru satu yg udah mulai naik minat baca bukunya
Iya mb, sampai ada yang gak percaya dan ngirain aku ngasi Queen obat pertumbuhan gitu. Padahal enggak sama sekali. Dari akunya aja yang rajin minum susu ibu menyusui, makan sayur dan buah, jadi Asi yg diminum Queen bisa kualitas premium.
Wah sukanya baca Topeng Kaca juga, toss. Sampai koleksi komiknya aku tapi belum lengkap juga, hehe.
Halo Balita itu memang buku sejuta anak ya, hehe hampir semua anak zaman now kayanya punya deh. Seneng emang punya buku yang awet. Belinya sekali bisa diturunkan ke adiknya. Jadi pas adiknya lahir udah nggak bingung lagi nyetok buku. Aku belum nyoba pakai Let’s Read sih.. soalnya lebih nyaman baca pakai buku fisik.
Maya sampai lupa ending Topeng Kaca seperti apa, atau sudah selesai belum ya maya baca, nanti coba coba googling ah baca lagi
Seneng baca blog ini. Atraktif dan informatif bgt.
Aku jd betah .
Lucu euy dedeknya…
Mba Maya blognya baru ganti templetenya apa ya kok aga slow respon. Tapi bagus bagus gambar geraknya.
Ah membaca. Aku dulu juga otodidak sampe jadi penulis. Semangat menulis dan membaca itu satu paket ya mba. Tapi sebel kalo buku dipinjem ga balek wakkaak
Iya lagi ganti templete, yang biasa gantiin suami sih mb, pakai blossom, katanya biar bagus sama lebih cepat aja
Terimakasih mb Archa
Saya juga sejak masuk sekolah sudah senang membaca. Bahkan koran ketemu di mana aja saya coba baca. Hehehe..
masya allah, inspiratif banget gimana cara menumbuhkan rasa suka dengan membaca kepada si kecil, duh aku mesti belajar banyak nih mba. apalagi sekarang banyak buku bagus ya mba.
Terimakasih
Inget banget dulu masa kecil saya dihabiskan dengan membaca berbagai jenis literatur dari cerita legenda, cerpen, goosebumps, ensiklopedi, sampai harry potter hehe semoga nanti pas saya punya anak saya bisa teruskan hobi membaca juga aamiin
bagus juga ya aplikasinya, bisa aku unduh juga niy ka, buat baca-baca bareng sama keponakan aku yang masih kecil-kecil mereka senang banget kalau baca terus gambarnya bisa gerak atau berwarna gitu, aplikasinya ini gratis pula ya, tips membacanya juga bisa aku terapkan ke keponakan aku ka
Betul sekali, happy read ya
Dulu sering banget baca goosebumps sama lima sekawan meskipun bacanya tuh sewa. Muncul kebiasaan baca buku memang karena lingkungan, keluarga sering beli majalah anak-anak, memberikan role model untuk membiasakan baca buku
wah ini nanti dedek jadi kutu buku kalau gede dari kecil aja udah demen buku kayak gini
Salut kepada pasangan yang berkomitmen dengan budaya membaca ini. Sampai balitanya udah diperdengarkan dongeng-dongeng. Semoga budaya membacanya juga ikut hingga sang anak dewasa ya mbak..
Amiin, terimakasih Mas Didik
Nah ada aplikasinya ya agar anak2 doyan baca. Anak2 yg gemar pegang hape main game bisa kita arahkan nih untuk buka Let’s Read aja ya biar mereka gak melulu main game, sesekali baca buku juga via aplikasi kayak gini.
Betul banget mb rita
Membiasakan anak untuk gemar membaca memang lebih baik dimulai dari dini ya mba. Aku juga begitu dulu, mulai dari buku cerita bergambar, kemudian komik dan novel. Sekarang sukanya baca yg non-fiksi hehe
Betul sekali mb
Setuju banget, dimulai sejak dini dan ada teladan dari ortu 🙂 Semoga nanti Queen juga dibelikan dan dibacakan boardbook karyaku ya 🙂
Waah boleh tuh, semoga nanti kesempatan bisa baca boardbook kaya Mb Tri
Ini keinginanku banget kalo suatu saat udah punya anak, mbak. Menumbuhkan minat baca sejak dini, mengenalkan pada buku, yaaa walaupun dia belum paham sih karena masih bayi hihiii.
Memang harus sejak dini mb, biar jadi habit dan jadi contoh juga sih. Ini anankku selain suka baca, ya suka ikut-ikutan ngetik karena suka lihat ayah ibunya ngetik depan laptop
Agar anak suka membaca memang harus dirangsang sejak dini ya. Btw, saya penasaran dengan aplikasi let’s read ini karena ada cerita yang berbahasa daerah
Silahkan di download aplikasinya mb Dwi
Tipsnya bermanfaat banget buatku yang lagi bingung buku bacaan apalagi yang harus kusuguhkan ke anak-anakku. Mau beli buku tapi masih berantakan di rumah, eh ternyata ada Lets Read, nanti mau unduh ah
Silahkan mengunduh let’s read mb, ada ratusan cerita bergambar dan itu gratis
Wah sama dong dari anakku yang pertama juga udah punya Halo Balita trus turun ke adiknya cuam dulu belum ada epennya.
Berbagai cara bisa dilakukan supaya anak suka baca ya
Iya ini halo balita memang cukup rekomended ya. Nah untuk aplikasi digitalnya ya Let’s Read
Membiasakan kebiasaan membaca sedari kecil efektif sih, soalnya kebiasaan ini bakalan terus dilakukan oleh anak sampai ia dewasa.
Bagus banget yah ini aplikasi let’s read, menumbuhkan minat baca sejak dini, penting banget yah kak. Orangtua tidak perlu bingung lagi memilih bacaan untuk anak. Apalagi terdapat buku-buku unggulan dari bahasa Indonesia, bahasa Inggris, maupun bahasa daerah. Bagus banget bisa mengenal berbagai macam budaya di Indonesia dengan bahasa daerah nya.
Benar sekali, aplikasi ini ada unsur menjaga kebudayaan lokal juga
wah.. asik juga nih ada letsread ya.. apalagi di masa spr sekarang.. letsread solusi banget karena cukup diakses dr hp gratis pula..anak2ku juga suka baca di letsread
Betul sekali mb
Wah tulisan dan tipsnya sangat lengkap dan bermanfaat banget mbak maya. Bisa jadi bekal dan pelajaran buat dyah dan anak kelak. Sekarang masih hamil sih mbak, semoga sehat sampe nantinya dan bisa ikutin jejak mbak maya dalam mendidik anak dengan baik. Terima kasih sharenya mbak. Sangat berguna.
BarakaAllah dyah semoga sehat terus bayi dan ibunya ya
ih asik ini. jadi banyak bacaan untuk anak-anak ya di Let’s Read ini? Aku mau ajak keponakan aku buat baca di sini ah. Biar kalau pun pegang handphone bukan hanya untuk main game.
Artikel ini sangat bermanfaat! Tips menumbuhkan minat baca dalam keluarga dan lingkungan disampaikan dengan jelas dan praktis. Saya merasa terinspirasi untuk lebih mendorong kebiasaan membaca di rumah. Terima kasih atas informasinya!