Bodas Novel Bagian 11 : Akting, Film, dan Persahabatan

Bodas Novel Bagian 11 : Akting, Film, dan Persahabatan

 
Buku, film, dan musik. Tiga hal penting agar otak dan
jiwamu sehat. Dan yang terpenting di antaranya
adalah buku.
 
    Rumah Kakek punya loteng, dan pintu masuknya adalah lubang yang dapat dilewati dari kamarku. Rumah Kakek beratapkan sirep, sejenis kayu tipis-tipis berwarna hitam yang berbentuk runcing di ujungnya.

   Lantai dan tiang fondasi rumah Kakek menggunakan kayu belian. Kayu belian dikenal sebagai kayu ulin atau kayu besi khas dari tanaman hutan Kalimantan. Kayu belian paling sering dimanfaatkan untuk bahan bangunan seperti rumah, jembatan, tiang listrik bahkan dibuat kapal.

     Apabila udara Pontianak sedang panas, aku dan Nenek sering tidur-tiduran di lantai, yang dinginnya tidak kalah dengan lantai porselen di rumah Linca.
 
      “Bodas.”

       Aku melonggokkan kepala ke luar jendela, mendengar suara Sigit yang memanggilku di depan rumah, Tomtom dan Ponti juga bersamanya.

      “Sepedaan yuk,” ajak Sigit.

       “Bentar,” jawabku.


        Setelah minta izin sama Nenek, aku langsung ke garasi, mengeluarkan sepeda yang kubeli dengan uang tabungan selama setahun. Demi sepeda baru, uang jajan selalu kusisihkan, uang nanggo13 selama lebaran juga kusimpan dengan baik. Untuk tambahan lainnya aku berjualan jambu di sekolah. Bagiku sepeda ini merupakan prestasi yang paling aku banggakan. 

Baca Juga:  Bodas Novel Bagian 6 : Musik Dalam Hati
Bodas Novel Bagian 11 : Akting, Film, dan Persahabatan
Bodas Novel Bagian 11 : Akting, Film, dan Persahabatan


      “Mana Linca sama Yoyok?” tanyaku ke mereka yang sudah siap dengan sepeda masing- masing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *