10 Cara Mencegah Bullying Pada Anak

Ilustrasi anak yg sedang di bully temannya

10 Cara Mencegah Bullying Pada Anak

“Pesek, pesek!” “Elek, elek.” “Item-item.” “Wah kok ireng? ini bayinya ikut ke sawah apa?” “Nangisnya kenceng banget, cengeng ini anaknya.” “Ini si adik cantik banget, putih bersih. Kok kakaknya hitem dekil gitu.” “Nangisnya kenceng banget kayak punya hutang aja, Itu bapak ibumu punya hutang biasa aja.” So much annoyying yes!

10 cara mencegah bullying pada anak
Ilustrasi anak yg sedang di bully temannya

Kali ini saya akan sharing tentang bully, mulai dari apa sih itu bully? penyebabnya, dampak bully, bentuk bully, dan cara mengatasinya, terutama  cara mencegah bullying pada anak. 

Berkata baik atau DIAM!

Ucapan-ucapan diawal sebelumnya merupakan secuil contoh bully terhadap anak kecil bahkan bisa ditujukan untuk bayi yang baru lahir. Bahkan bayi yang baru belum berusia satu bulan bisa saja menghadapi serangan bully fisik dari orang-orang terdekatnya.

Seperti pengalaman saya ketika baru melahirkan, bayi saya kerap dijahati oleh seorang anak yang berusia tiga tahun sebut saja KY. Jika bayi saya tidak dijaga dengan serius sedangkan di rumah ada si KY, maka dia selalu mencuri kesempatan untuk menyakiti bayi saya dengan cara menginjak kepalanya, memukul, mencubit, menggigit, meludahi, mendorong, menjambak, membuat kegaduhan, dan berteriak-teriak agar bayi saya tidak bisa tidur tenang.  Hal yang paling ajaib bagi saya adalah orangtua KY merasa hal tersebut bukanlah suatu masalah besar dan bilang ke saya “NAMANYA JUGA ANAK-ANAK.” dan bisa-bisanya berkata “Makanya anaknya dijaga yang bener.”

18 thoughts on “10 Cara Mencegah Bullying Pada Anak

  1. Bullying pada anak masih sering dianggap kenakalan biasa ya mbak, sehingga sangat merugikan korban. Apalagi jika orangtua tidak mencegah justru menganggap itu bentuk kenakalan biasa.

    Ketika kecil saya dan adik saya sama-sama kena bully, bedanya saya diam cenderung takut, tapi adik sama melawan. Dia bisa tiba-tiba jadi lebih galak dari pelaku verbal bullying, dan lama-lama pembully itu tidak berani menghina secara terus terang meskipun masih suka bisik-bisik.

  2. Terima kasih sudah berbagi tulisan apik ini mba. Membuka cakrawala kita tentang bullying yg mungkin tak disadari pernah kita terima atau bahkan kita lakukan. Mengingat luka batin yg diakibatkan bullying ini cukup besar, semoga saja kita semua bisa berperan dalam menghindari terjadinya bullying ini..

    1. Terimakasih mb erni. Ceritanya cuma sepenggal itu mb. Kalau aku lengkapin dikit, ya akunya juga sama-sama salah. Soalnya saking seringnya anakkku di ganggu, terus aku juga jadi punya trauma sama anak-anak. Akhirnya si KY kalau nakal aku jeeewwwweeeerrrr…atau aku bales semua kelakuan tu anak dengan setimpal. cubit ya balas cubit, jambak ya balas jambak, ngeludahin anakku ya aku pukul mulutnya si KY, jadi orangtuanya gak terima deh anaknya juga nangis. Akhirnya sesama orangtua juga jadi berantem.

  3. Bahkan bayi pun bisa kena bullying juga ya. Kadang manusia tu suka ga mikir apa yg diomongin tu menyakiti orang lain. Anakku juga prnah jd korbal verbal bullying juga si jadi kebayang aja perasaanmu. Semoga anak2 kita terhindar dr bullying ya

    1. Yang membully tetap dikasi peringatan, atau hukuman setimpal kayak kasus Ferdian Paleka. Jika banyak makhluk seperti Ferdian and the gank dibiarkan. Bisa jadi waria dan kaum LGBT akan selalu tertindas. Padahal sama-sama manusia, sama-sama punya hati, sama-sama menghirupudara yang sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Index