SANG MAYA: IQ84, HARUKI MURAKAMI JILID 1

SANG MAYA: IQ84, HARUKI MURAKAMI JILID 1

SANG MAYA: IQ84, HARUKI MURAKAMI JILID 1 5
Sang Maya: 1Q84, Haruki Murakami

 

 

Sekarang tahun 
IQ84
Ini adalah dunia sejati, tak ada keraguan akan hal itu.
Tapi di dunia ini, ada dua bulan yang menggantung di langit.
Di dunia ini, takdir dua manusia, Tengo dan Aomame berkelindan erat.
Masing-masing dengan caranya sendiri terlibat dalam sesuatu yang mengudang bahaya.
Dan di dunia ini, taampaknya tak ada cara untuk menyelamattkan keduanya.
Sesuatu yang dahsyat sedang bergerak.
 
KEKERASAN TIDAK SELALU BERSIFAT FISIK,
LUKA TIDAK SELALU MENGELUARKAN DARAH.
SANG MAYA: 1Q84, HARUKI MURAKAMI JILID 1. Setahun saya menunda membaca IQ84 yang saya beli di Gramedia Pontianak pada tanggal 23 Maret 2017 dikarenakan belum ada mood membaca buku yang terlalu tebal dan saya masih membaca buku-buku lainnya yang belum sempat saya baca. Jujur saja ini merupakan buku pertama karya  Haruki Murakami yang saya baca dan langsung jatuh cinta terhadap semua karya Haruki Murakami. Begitu cerdas, mempesona dan berisi. Bahkan ada teman saya yang juga menyukai karya Haruki Murakami tidak hanya membeli buku IQ84 versi Indoneia tetapi juga versi Bahasa Inggrisnya. 
 
    Buku IQ84 terdiri dari tiga jilid dan terbit pada 2009 sampai 2010.  Di Indonesia di terbitkan oleh KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). IQ84 Jilid 1 terdiri dari 24 Bab setebal 516 halaman. Cetakan pertama di Indonesia pada Mei 2013. Diterjemahkan oleh Ribeka Ota, dan disunting oleh Arif Bagus Prasetyo. 
 
     Dari 24 Bab, 12 Bab menceritakan tentang kehidupan yang dijalani oleh Aomame. dan 12 Bab lainnya menceritakan tentang Tengo. 1Q84 merupakan buku keren yang direkomendasikan untuk dibaca. Sastra, politik, roman, pengetahuan akan sejarah, pengetahuan akan beberapa senjata api, musik klasik bahkan sampai cerita tentang orang Giliyak terdapat dalam 1Q84 dengan narasi yang begitu bagus. 
 
     Terdapat banyak pesan moral yang terkandung dalam 1Q84 Haruki Murakami namun tidak terkesan menggurui. Diperlukan kepekaan bagi para pembaca untuk menyadari setiap pesan-pesan yang disampaikan oleh Haruki Murakami yang terdapat di 1Q84. Sekalipun saya menyelesaikan membaca 1Q84 sangat lama hampir sebulan, bukan karena terlalu tebal, tapi karena kondisi fisik saya yang baru masuk kehamilan pertama trisemester awal sehingga kerapkali mual, muntah dan tepar. Lagipula bagian awal 1Q84 terkesan juga terlalu informatif dan dipanjang-panjangkan, Sehingga bab 1 sampai bab 16  saya membacanya dengan sangat lambat, masuk ke bab 17 saya mulai makin tertarik dan cepat menyelesaikannya.
SANG MAYA: IQ84, HARUKI MURAKAMI JILID 1 6
Salah satu pesan moral 1Q84, Haruki Murakami
 
      Bab awal dibuka dengan cukup lambat. Dimulai dengan bagian cerita Aomame : Jangan Sampai Tertipu Penampilan. Aomame berada di dalam taxi yang sedang memutar musik klasik sinfonietta karya Janacek. Perjalanannya menuju suatu tempat untuk bertemu kliennya terjebak pada sebuah kemacetan panjang, sehingga ia terpaksa turun dari taxi dan mengambil jalan pintas yang disarankan oleh supir taxi, yakni tangga darurat di Jalan Tol Metropolitan yang menuju stasiun kareta terdekat. 
    Pembunuhan yang dilakukan oleh Aomame sangat rapi, dan tidak meninggalkan jejak. Korbannya selalu dianggap terkena serangan jantung. Aomame membunuh dengan alat khusus berupa pisau runcing yang ujungnya sangat tajam dan harus ditusuk pada titik yang sangat tepat pada tengkuk korban agar kematian korban berjalan dengan cepat dan tidak mengeluarkan setetes darah.
 
      Bab 2 menceritakan tentang Tengo: Terpikir Sesuatu yang lainTengo menyodorkan naskah Kepompong Udara kepada Komatsu. salah satu editor ternama di Jepang. Tengo bersikeras karya Fuka Eri layak untuk diterbitkan.
 
“Hal yang paling bagus tentang  Kepompong Udara adalah karya ini bukan tiruan. Ceritanya sendiri memiliki daya tarik sekalipun semuanya adalah khayalan, tetapi penggambarannya begitu detail.”  Komatsu tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Hanya menatap wajah Tengo. Dia menunggu komentar lebih lanjut.
 
    Membina bakat pengarang baru bagi Komatsu merupakan kebahagiaan terbesar seorang editor. Bagi Komatsu seperti memandang langit malam yang jernih, dan menemukan bintang baru sebelum di dahului oleh siapa pun. Tapi, sejujurnya, sulit dipercaya ada karya yang terpendam pada Fuka Eri. Seorang anak yang baru menulis. 
 
  Komatsu sudah 20 tahun mencari nafkah di dunia penerbitan. Ia sudah banyak menyaksikan penulis muncul dan tenggelam. Karena itu Komatsu bisa mengetahui mana penulis yang memiliki karya berikutnya mana yang tidak.
 
      Bagi Komatsu, Fuka Eri tidak memiliki karya berikutnya. Sayang sekali, sekalipun ia ada karya berikutnya atau berikutnya lagi dengan latihan setahap demi setahap. Berapa lama pun ditunggu, karya Fuka Eri tidak akan berkembang sama sekali.KENAPA?
Karena penulis ini sama sekali tidak punya NIAT untuk berusaha menulis kalimat yang bagus. Tidak punya keinginan untuk mengarang karya yang bagus.
 
      Pengarang unggul hanya ada dua tipe. Bisa menulis dengan bakat alam untuk menulis dengan bagus, atau yang berhasil menulis dengan bagus setelah berusaha mati-matian. Fuka Eri bukan tipe manapun.
 
  
SINOPSIS IQ84 
     1Q84 menceritakan seorang wanita pembunuh bayaran bernama Aomame dan seorang novelis sekaligus guru les matematika bernama Tengo. Selain bekerja sebagai pembunuh bayaran, Aomame bekerja juga sebagai pelatih gymnastic. Aomame sangat membenci pria yang melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Ia mulai menjadi seorang pembunuh semenjak Tamaki sahabat karibnya bunuh diri akibat tidak tahan mengalami kekerasan rumah tangga bertahun-tahun dari suaminya. 
 
    Tengo seorang penulis buku namun belum ada menerbitkan buku satupun, malah berkonspirasi dengan Komatsu editornya dalam  menulis ulang naskah lomba berjudul Kepompong Udara milik Fuka Eri. Remaja berusia 17 tahun yang mengidap disleksia dan mengalami trauma akibat Orang Kecil. 
 
     Baik Aomame maupun Tengo sadar bahwa mereka tidak lagi hidup di dunia tahun 1984, melainkan di dunia 1Q84, tempat beberapa fakta sudah diubah. Meski masih sekedar hipotesis, dunia 1Q84 semakin hari semakin terasa nyata. Perbedaan yang sangat jelas dari tahun 1984 dan 1Q84 adalah terdapat dua bulan yang menggantung di langit menyinari dunia dengan cahaya aneh.
 
     Tengo dan Aomame merupakan teman satu sekolah sewaktu SD Ichikawa Chiba sampai kelas 5. Mereka memiliki masa kecil yang suram dari keluarga masing-masing, sehingga bertekad untuk lepas dari lingkungan keluarga dan hidup mandiri.  Tengo bahkan sempat kabur dari rumah saat berumur sepuluh tahun akibat tidak tahan dengan kehidupan yang harus ia jalani bersama ayahnya yang seorang penagih iuran stasiun TV NHK. Sedangkan Aomame tidak tahan dengan kehidupan keluarganya yang mengikuti sebuah jemaat sekte keagamaan.  
      Aomame menyukai Tengo saat berumur sepuluh tahun, namun Tengo tidak mengetahui hal tersebut dan mereka terpaksa berpisah saat Aomame pindah SD ke Tokyo dan tidak pernah bertemu maupun mendengar kabar lagi. Aomame ingin berjumpa kembali dengan Tengo secara kebetulan di tempat dan di dalam situasi yang tidak terduga. Seperti perjumpaan yang ditakdirkan. Saat bertemudengan Tengo,  Aomame akan mengatakan secara terus terang, laki-laki yang dicintai seumur hidupnya hanya Tengo. 
 
    Aomame mendapat tugas membunuh dari wanita tua yang tinggal di Azabu. Wanita tua itu memiliki kisah masa lalu yang tidak jauh berbeda dengan yang di alami oleh Aomame, yakni kehilangan seseorang yang dicintai akibat kekerasan rumah tangga, sehingga ia mendirikan sebuah rumah perlindungan untuk perempuan yang mengalami kekerasan. Termasuk membereskan masalah terhadap laki-laki yang menjahati wanita.
 
    Kali ini Aomame mendapatkan tugas yang berkaitan dengan Tsubasa. Gadis berusia 10 tahun yang mengalami kekerasan seksual sampai rahimnya hancur. Pelakunya adalah Orang Kecil.
 
   Orang Kecil belum diketahui identitas aslinya. Namun bermula dari kultus yang sangat jahat dan berbahaya bernama Sakigake. Pada suatu malam  ketika Wanita Tua menemani Tsubasa tidur nyenyak di kamarnya, Orang Kecil keluar satu persatu dari mulut Tsubasa. Ada lima Orang Kecil. Ketika keluar dari mulut Tsubasa sebesar jari kelingking gadis tersebut., Namun setelah keluar  ereka menggerak-gerakkan badannya  bagaikan membuka alat yang dapat dilipat, hingga tinggi badan mereka  menjadi sekitar 30 cm. Pada malam itu Orang Kecil hanya membunuh anjing German Shepherd  dengan meledakkan perut anjing tersebut.
 
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *