Bodas Novel Bagian 8 : Anak Berbaju Merah

Bodas Novel Bagian 8 : Anak Berbaju Merah

Bodas Novel Bagian 8 : Anak Berbaju Merah

 

⧫⧫⧫

 

     Jelang beberapa bulan sang istri hamil anak kedua. Suaminya tidak lagi melakukan kekerasan fisik terhadap istrinya, karena telah diancam keluarga istri untuk dilaporkan ke polisi. Sang istri berharap kelakuan suaminya berubah setelah ia keguguran. Tetapi walau tidak ada lagi kekerasan fisik, suaminya masih kerap mabuk-mabukan dan berjudi.

     Tanpa sepengetahuan sang istri. Sang suami berselingkuh dan membawa wanita lain masuk ke rumah mereka, saat sang istri berupaya mencari penghasilan, untuk makan sehari-hari dan biaya persalinan.

  “MATI SAJA KAU!” umpat Billy pada sang suami bersama wanita genit yang sedang bersamanya.

      BRAKK!!! Kemarahan Billy membuat pintu kamar terbanting dengan sendirinya. Laki-laki
dan wanita tersebut terperanjat dari tempat tidur. Mereka takut apabila seseorang yang tiba-tiba datang memergoki mereka.

      “Rumahmu angker juga ya,” ucap wanita itu.

      “Halah itu paling angin,” balas laki-laki.

      “Kita udahan dulu yuk. Bentar lagi istrimu pulang kan?” tanya si wanita.

      “Hmmm…ya sudahlah. Tapi malam ini kita ketemuan di tempat biasa ya?”

      “Malam ini aku sudah ada janji lain. Kamu besok aja ya,” sahut wanita itu genit.

     Ketika wanita itu hendak keluar pintu depan, ia merasakan bulu kudunya berdiri. Seluruh ruangan terasa dingin, sampai membuat wanita itu mengigil mendadak. Billy merangkul leher si wanita dari belakang. Wanita itu mematung ketakutan terhadap penampakan Billy.
        “Jangan kembali lagi, atau kamu mati,” bisik Billy mengancamnya.

⧫⧫⧫

       Pertengkaran hebat terjadi. Rumah mendadak seperti kapal pecah. Perabotan banyak hancur dirusak sang istri. Seluruh barang di lemparkan istri ke suaminya, yang ketahuan selingkuh.

       Gunjingan para tetangga tentang suaminya, yang biasa bersama wanita lain, berusaha untuk tidak dipercaya oleh sang istri. Tetapi setelah istri memutuskan untuk membuntuti suaminya, dan melihat sendiri suaminya berada di dalam kamar hotel murahan, hatinya hancur seketika.

       Segala macam umpatan dan makian diteriakkan oleh sang istri kepada suaminya, yang pulang malam setelah dipergoki siang hari. Suaminya tidak peduli dengan tangisan histeris istrinya. Barang-barang yang dilempar istrinya terus-terusan mengenainya sekalipun ia berusaha menghindar.
 
       PLAAKK!!! Tangan dari suami melayang ke pipi istrinya. PLAAK!!! Balas sang istri pada suami yang berada di depannya. Billy berupaya menenangkan Bodas, yang menangis di dalam boks, akibat keributan di luar kamar.

    Sebagai hantu anak kecil, ia pun bingung bagaimana caranya agar Bodas berhenti menangis. Ibu Bodas masuk dan menggendong Bodas. 

“Kamu jangan pernah sekalipun menemuiku dan anak ini. Kita cerai!” bentak sang ibu kepada suaminya.

     Pintu depan dibanting keras. Dari jendela lantai dua Billy sedih melihat Bodas dibawa pergi kerumah Neneknya. Padahal Billy masih ingin menemani Bodas, belajar berjalan dan bermain bersamanya.

⧫⧫⧫
 
Bodas Novel Bagian 8 : Anak Berbaju Merah
 
====================================================================

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Have Missed