Menulis Buku Pertama – Sejak kecil saya memang senang membaca buku terutama komik, majalah bobo, dan fantasi yang saat ini sepertinya sudah tidak terbit lagi. Selain membaca saya juga gemar menonton film atau tv, hanya sewaktu kecil kegiatan menonton tv dibatasi karena harus belajar. Apalagi masa ulangan sekolah tidak boleh nonton sama sekali.
Menulis Buku Pertama |
Selain hobi membaca saya juga senang menulis buku harian. Entah sejak kelas berapa saya sudah menulis buku diary. Senang menulis buku diary membuat saya juga pandai mengarang cerita. Banyak teman dan guru yang mengatakan karangan saya bagus, sehingga saya makin tertarik dengan dunia kepenulisan dan ingin sekali menulis buku sendiri.
Menulis Buku Pertama |
Berhenti bekerja di lembaga zakat dan pulang kampung, saya keterima kerja menjadi wartawati di suatu media koran Kalimantan Barat. Tidak hanya itu saya pun mulai tergabung di Komunitas Blogger Pontianak, sehingga tiap hari selalu menulis dan makin belajar memperbaiki tulisan.
Menulis apabila dibilang mudah ya memang mudah, tapi tergantung menulis apa dulu? Kalau menulis buku harian tentunya mudah, menulis blog pribadi seperti ini yang mengalir saja ceritanya tentu juga mudah. Berbeda dengan menulis skripsi atau tesis, menulis placement, menulis berita, menulis naskah, juga termasuk menulis buku. Bagi yang bilang menulis buku fiksi atau non fiksi itu mudah saya rasa itu bohong. Kecuali buku asal tulis saja yang memang pernah beberapakali saya temukan.
Menulis buku pertama gampang-gampang susah, gampang ketika mengalir saja ceritanya, susah ketika harus menjadikannya sebagai bacaan yang berkualitas. Buku pertama saya merupakan novel fiksi berjudul BODAS. Menulis novel sebanyak 120an halaman A4 menjadikannya novel setebal 290 halaman.
Bodas ini merupakan nama tokoh utama dari novel ini, dibandingkan mikir susah-susah judul apa yang bagus saya gunakan nama anak teman saya di Readers Club Balikpapan yang menurut saya unik, yakni Bodas. Anak yang lucu juga enerjik.
Bersama Ning S Lumbantoruan – Penulis Buku dan editor |
Menulis buku pertama tentunya saya mendapatkan berbagai bantuan seperti masukan, editing, layout, sketsa gambar cover, sampai dana dalam mencetak buku. Masukan tentang kepenulisan dan editing banyak dibantu oleh penulis buku Kepulangan Para Bintang Nings S Lumbantoruan. Layout oleh Maria Laurika Simantupang. Cover keren dari Indra Triwahyudi, serta ilustrator dari Hilmi Khairullah dan Frans Septiadi. Buku Bodas juga dapat masukan dari Penulis Buku yang sudah melalang buana seperti Kirana Kejora dan Oka Aurora.
Bersama Kirana Kejora – Penulis Buku |
Masukan kepenulisan dari Oka Aurora – Penulis buku dan naskah film |
Setelah empat bulan ngebut menulis buku novel Bodas dan menunggu nomor ISBN, akhirnya pada bulan Juli 2017 lahirlah buku pertama saya yang saya cetak secara indie (pribadi). berhubung dana yang disediakan seadanya saya hanya mencetak 200 buku saja.
Memiliki buku karya sendiri girangnya bukan main.
Menulis Buku Pertama |
Akhirnya salah satu impian saya sejak kecil terwujud, yakni menjadi penulis buku. Saya juga telah mengikrarkan diri untuk terus menulis buku fiksi atau non fiksi. Beberapa orang ada yang menyarankan agar Bodas ada bagian kedua bahkan ketiganya, tetapi untuk saat ini belum terealisasikan. Bahkan Bodas sempat untuk dibuat versi komiknya, namun lagi-lagi ini butuh proses panjang jadi sampai saat ini juga belum terealisasikan.
Sambutan untuk buku pertama saya juga cukup baik, saya mendapatkan apresiasi dari Bapak Hasan Ubud selaku deputi hubungan antar kelembagaan Be Kraf dan Bapak Wakil Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.
Bersama Bapak Hasan Ubud Selaku Deputi antar kelembagaan Be Kraf |
Apresiasi dari Bapak Wakil Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono |
Menulis Buku Pertama |
Kata pengantar novel Bodas diberikan oleh Adi N Saputro selaku koresponden CNN Indonesia. Testimoni novel Bodas juga diberikan oleh beberapa jurnalis seperti Yohanes Kurnia Irawan selaku photojurnalis media kompas.com . Muhlis Suhaeri selaku pimpinan redaksi harian Suara Pemred dan juga penulis buku non fiksi. Hasyim Ashari selaku jurnalis Harian Tribun Pontianak.
Coba dirilis di Storial mbak. Bisa dibuat berbayar juga ��
Barakallah Mba Maya… Mohon doanya semoga tahun ini saya bisa lahiran buku solo ��
Kadang kita menulis itu mengambil tokoh-tokoh disekitar kita ya Mba, hehehe itu yang paling mudah.
Selamat atas terbitnya buku pertama ya Mba, semangat menulis kebaikan.
Mbak Maya, saya beli 1 dong novelnya.
Semangat mbak. Keren eh bisa selesai novel. Kalau saya buku pertama nonfiksi, lebih mudah. Sekarang lagi nulis novel, semoga kelar juga kayak mbak.
Pengen aku pun punya buku tunggal karya sendiri dan best seller, baru cuma punya buku antologi aja nih heuheu..
MasyaAllah keren Mbaa, teruskan berjuang di dunia literasi
AKu baru tahu kalau di rak gramedia itu bayarnya 7 jeti, busyaet mahal juga ya Mba.
Menulis buku itu susah menurutku,krn yg jadi masalah bagi ku adl menentukan kalimat utama dan harus mulai dr mana. Tp, aku salut pd mu yg tlah berhasil menulis buku dan terbit dg novel berjudul BODAS. Barokallah, aamiin
Selamat mbak Maya,, salah satu impiannya sudah jadi nyata. Semoga ada buku ke-2, ke-3, dan seterusnya
Selamat ya Mbak Maya, sudah rilis buku pertamanya. Semoga segera lahir juga "anak-anak" berikutnya.
Keren Mbak, selamat ya. Memang butuh perjuangan banget yang namanya nulis buku ya. Pokoknya tetap semangat dan muncul karya2 yang baru lagi mbak 🙂
Aku jadi malu mbak trahir x nulis buku ti akhir 2014 lo. Udh lama banget ya. Rindu banget nulis buku tp kok males bangey juga memulainya hiks
Bener Bu Maya, nulis tuh perlu diasah, latihan,riset juga. Saya nulis blog masih keder heheh… Bahasanya kacau. Memang kudu dibiasakan. Oh iyah, udah coba jual buku BODAS nya versi Ebook ke amazon? Barangkali bisa laris manis disana.
Semoga aku bisa menyusulmu, Mbak. Ini baru menyelesaikan naskahnya sekalian cari penerbit yang pas.
Makasi pak edi 🙂
Gramedia Pontianak begitu, katanya ngikutin aturan nasional. padahal Mb Kirana sebelum ditetapkan aturan seperti itu bisa nitipin buku asal minimal 200eks
gak nunggu hadiah ultah gandjel rel aja mb 🙂 siapa tau dapat. Aku nyumbang tiga buku Bodas buat hadiah
Aku juga pengen best seller international…tetap semangat, ayo buat buku berikutnya mb
Iya mb, paling mudah juga menulis dengan apa yang sudah jadi pengalaman yang kita lalui
Amiiiin….semangt!
Belum pernah sih….hmmm next…
Sama mb, aku juga sekarang masih tertatih-tatih lagi buat nulis buku kedua. paling enak lewat club gitu, jadi saling support dan nyemangatin…
Aga tulisannya bagus kok, aku suka loh baca tulisan dan lihat gambar-gambar karyamu. good job!
Makasi mba wahyu, semangat!
Amiiin, makasi mb wind
Ayo mb diyan, Semangat ya:)
Makasi mb dini,, amiin semoga bisa terus menulis buku
Wah senangnya udah punya buku solo. Perjuangan menulis nggak hanya saat proses penuangan ide, tapi juga marketing nya kudu kuat ya. Semangat ya Maya, tetap nulis buku berikutnya. Aku malah belum tertarik nulis indie. Masih punya mimpi menerbitkan buku di penerbit mayor