Menulis Buku Pertama

Menulis Buku Pertama


   Menulis buku pertama gampang-gampang susah, gampang ketika mengalir saja ceritanya, susah ketika harus menjadikannya sebagai bacaan yang berkualitas. Buku pertama saya merupakan novel fiksi berjudul BODAS. Menulis novel sebanyak 120an halaman A4 menjadikannya novel setebal 290 halaman.

       Bodas ini merupakan nama tokoh utama dari novel ini, dibandingkan mikir susah-susah judul apa yang bagus saya gunakan nama anak teman saya di Readers Club Balikpapan yang menurut saya unik, yakni Bodas. Anak yang lucu juga enerjik. 

Menulis Buku Pertama
Bersama Ning S Lumbantoruan – Penulis Buku dan editor


       Menulis buku pertama tentunya saya mendapatkan berbagai bantuan seperti masukan, editing, layout, sketsa gambar cover, sampai dana dalam mencetak buku. Masukan tentang kepenulisan dan editing banyak dibantu oleh penulis buku Kepulangan Para Bintang Nings S Lumbantoruan. Layout oleh Maria Laurika Simantupang. Cover keren dari Indra Triwahyudi, serta ilustrator dari Hilmi Khairullah dan Frans Septiadi. Buku Bodas juga dapat masukan dari Penulis Buku yang sudah melalang buana seperti Kirana Kejora dan Oka Aurora.

Baca Juga:  Bodas Novel Bagian 5 : Bersamamu Aku Bahagia
Menulis Buku Pertama
Bersama Kirana Kejora – Penulis Buku

 

Menulis Buku Pertama
Masukan kepenulisan dari Oka Aurora – Penulis buku dan naskah film

 

     Setelah empat bulan ngebut menulis buku novel Bodas dan menunggu nomor ISBN, akhirnya pada bulan Juli 2017 lahirlah buku pertama saya yang saya cetak secara indie (pribadi). berhubung dana yang disediakan seadanya saya hanya mencetak 200 buku saja. 
Memiliki buku karya sendiri girangnya bukan main. 

Menulis Buku Pertama
Menulis Buku Pertama

        Akhirnya salah satu impian saya sejak kecil terwujud, yakni menjadi penulis buku. Saya juga telah mengikrarkan diri untuk terus menulis buku fiksi atau non fiksi. Beberapa orang ada yang menyarankan agar Bodas ada bagian kedua bahkan ketiganya, tetapi untuk saat ini belum terealisasikan. Bahkan Bodas sempat untuk dibuat versi komiknya, namun lagi-lagi ini butuh proses panjang jadi sampai saat ini juga belum terealisasikan.

      Sambutan untuk buku pertama saya juga cukup baik, saya mendapatkan apresiasi dari Bapak Hasan Ubud selaku deputi hubungan antar kelembagaan Be Kraf dan Bapak Wakil Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.

Baca Juga:  Kenapa Saya Harus Menulis, Sebuah Ikrar Untuk Terus Menulis
Menulis Buku Pertama
Bersama Bapak Hasan Ubud Selaku Deputi antar kelembagaan Be Kraf
Menulis Buku Pertama
Apresiasi dari Bapak Wakil Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono

 

Menulis Buku Pertama
Menulis Buku Pertama


     Kata pengantar novel Bodas diberikan oleh Adi N Saputro selaku koresponden CNN Indonesia. Testimoni novel Bodas juga diberikan oleh beberapa jurnalis seperti Yohanes Kurnia Irawan selaku photojurnalis media kompas.com . Muhlis Suhaeri selaku pimpinan redaksi harian Suara Pemred dan juga penulis buku non fiksi. Hasyim Ashari selaku jurnalis Harian Tribun Pontianak. 

28 thoughts on “Menulis Buku Pertama

  1. Bener Bu Maya, nulis tuh perlu diasah, latihan,riset juga. Saya nulis blog masih keder heheh… Bahasanya kacau. Memang kudu dibiasakan. Oh iyah, udah coba jual buku BODAS nya versi Ebook ke amazon? Barangkali bisa laris manis disana.

  2. Wah senangnya udah punya buku solo. Perjuangan menulis nggak hanya saat proses penuangan ide, tapi juga marketing nya kudu kuat ya. Semangat ya Maya, tetap nulis buku berikutnya. Aku malah belum tertarik nulis indie. Masih punya mimpi menerbitkan buku di penerbit mayor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *