Persiapan Kelahiran Bayi Pertama – Tidak terasa sudah berjalan 40 minggu kehamilan dan saya rasa persiapan untuk menyambut kehadiran si buah hati yang sudah dinanti lama sudah cukup. Saya menyiapkan beberapa hal sebelum kelahiran sudah semenjak masuk trisemester ketiga, atau bulan ke tujuh. Dimulai dari membeli perlengkapan bayi, survey beberapa tempat persalinan yang dekat dengan rumah dan berbagai hal lainnya termasuk keuangan juga.
Persiapan Kelahiran Bayi Pertama |
Saat tujuh bulan kehamilan mertua saya juga mengadakan mitoni, yang merupakan adat budaya Jawa berbentuk selamatan untuk mendoakan keselamatan dan memohon pertolongan kepada Tuhan agar segala sesuatunya lancar baik untuk si bayi yang di dalam kandungan maupun sang ibu dari bayi tersebut.
Usia kandungan normal untuk melahirkan umumnya 40 minggu, jika sudah memasuki 41 minggu bayi juga belum lahir maka dokter mungkin akan memberikan stimulasi leher rahim untuk memproduksi hormon yang dapat memicu persalinan normal.
Makin mendekati hari persalinan, Suami saya makin rajin mengajak saya untuk periksa di tiap minggu untuk berjaga-jaga. Terkadang sambil mengelus perut saya dia bilang ingin cepat gendong dede, jadi cepat keluar ya, sehat terus ya nak 😀
Makin mendekati hari persalinan, Suami saya makin rajin mengajak saya untuk periksa di tiap minggu untuk berjaga-jaga. Terkadang sambil mengelus perut saya dia bilang ingin cepat gendong dede, jadi cepat keluar ya, sehat terus ya nak 😀
Demi proses persalinan normal ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan yakni membekali diri dengan beberapa informasi apa saja yang perlu dilakukan untuk kelahiran anak pertama. Berikut adalah persiapan kelahiran bayi pertama yang saya lakukan
PERSIAPAN FISIK DAN MENTAL
Dari awal kehamilan bumil pastinya menjaga kesehatan dengan menjauhi apa-apa yang dilarang demi kesehatan ibu dan janin yang dikandung. Seperti menjaga apa yang dikonsumsi, menjaga psikis agar tidak mudah stress, dan berolahraga yang sesuai untuk ibu hamil.
Hamil melewati batas HPL tentunya membuat fisik bumil lebih mudah lelah dan pegal-pegal. Kondisi bumil saat ini perlu sangat rileks, tidak boleh capek fisik maupun psikis, harus enjoy dan bahagia.
Dalam waktu ini bumil sangat riskan mendengar cerita dari mulut-mulut orang untuk berbicara negatif tentang persalinan baik itu dari orang yang berilmu (dokter) sampai orang yang sudah berpengalaman (orang sepuh). Mungkin maksud mereka baik agar bumil tetap berjaga-jaga, dan hal ini juga merupakan ujian bagi bumil untuk tetap rileks, sabar dan tawakal. Usahakan bumil pandai menepis hal-hal negatif yang disampaikan oleh lingkungan sekitar.
PERSIAPAN FISIK DAN MENTAL
Dari awal kehamilan bumil pastinya menjaga kesehatan dengan menjauhi apa-apa yang dilarang demi kesehatan ibu dan janin yang dikandung. Seperti menjaga apa yang dikonsumsi, menjaga psikis agar tidak mudah stress, dan berolahraga yang sesuai untuk ibu hamil.
Hamil melewati batas HPL tentunya membuat fisik bumil lebih mudah lelah dan pegal-pegal. Kondisi bumil saat ini perlu sangat rileks, tidak boleh capek fisik maupun psikis, harus enjoy dan bahagia.
Dalam waktu ini bumil sangat riskan mendengar cerita dari mulut-mulut orang untuk berbicara negatif tentang persalinan baik itu dari orang yang berilmu (dokter) sampai orang yang sudah berpengalaman (orang sepuh). Mungkin maksud mereka baik agar bumil tetap berjaga-jaga, dan hal ini juga merupakan ujian bagi bumil untuk tetap rileks, sabar dan tawakal. Usahakan bumil pandai menepis hal-hal negatif yang disampaikan oleh lingkungan sekitar.
PERSIAPAN PERLENGKAPAN IBU DAN BAYI
Berhubung anak pertama saya melakukan persiapan perlengkapan ibu dan bayi semenjak masuk kehamilan bulan ketujuh. Dimulai dari membeli pakaian bayi, popok, lampin, perlak, ayunan, tempat tidur, box bayi, perlengkapan mandi dan berbagai pernak pernik lainnya.
Pakaian, kasur, bantal, guling dan kelambu bayi saya cuci terlebih dahulu dan simpan di lemari. beberapa pakaian bayi juga sudah saya siapkan di dalam tas khusus yang nantinya akan dibawa saat persalinan. Jaga-jaga apabila persalinan lebih cepat dari HPL, tinggal membawa tas khusus berisi perlengkapan bayi dan ibu.
Apa saja persiapan perlengkapan ibu dan bayi dapat dibaca disini : 55 Persiapan perlengkapan ibu dan bayi yang harus diperhatikan.
Apa saja persiapan perlengkapan ibu dan bayi dapat dibaca disini : 55 Persiapan perlengkapan ibu dan bayi yang harus diperhatikan.
Memilih Tempat Bersalin dan Dokter.
Ketika belum pindah ke Jawa, dari awal kehamilan saya sudah cocok dengan klinik Amanda yang berada di Jalan Merdeka No. 593 Pontianak Kota – Kalimantan Barat. Dari enam dokter kandungan yang ada lima diantaranya merupakan dokter kandungan perempuan, sehingga membuat saya nyaman untuk berinteraksi dan melakukan pemeriksaan. Saya biasa melakukan pemeriksaan dengan dr. Heryani atau dr. Vidia Sari.
Kehamilan bulan ketiga saya dan suami pindah tempat tinggal di Jawa. Desa Tegowanu Wetan Grobogan Jawa Tengah. Saya harus memulai lagi mencari informasi tentang dokter kandungan dan tempat bersalin yang nyaman. Memilih tempat bersalin dan dokter kandungan ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti fasilitas dan pelayanan yang diberikan serta kisaran biaya.
Di tempat tinggal saya saat ini dokter kandungan yang SPOG semuanya kebanyakan laki-laki. Tapi selain periksa ke dokter kandungan saya juga memeriksakan kehamilan di bidan klinik dan puskesmas.
Di tempat tinggal saya saat ini dokter kandungan yang SPOG semuanya kebanyakan laki-laki. Tapi selain periksa ke dokter kandungan saya juga memeriksakan kehamilan di bidan klinik dan puskesmas.
Jika berencana melahirkan dengan bantuan BPJS maka tentunya sangat penting mencari tempat yang menerima klaim BPJS, tentu fasilitas pemerintah seperti Puskesmas atau Rumah Sakit biasa menerima Klaim BPJS. Sedangkan klinik bersalin atau klinik bidan ada yang menerima klaim BPJS ada juga yang tidak.
Mempersiapkan Nama Bayi
Anak merupakan anugerah bagi pasangan suami istri. Tentunya saya dan suami tidak sembarangan dalam memberikan nama untuk anak pertama kami yang dinanti kurang lebih dua setengah tahun dari semenjak kami menikah.
Kami tetap mempersiapkan dua nama satu untuk bayi laki-laki dan satunya lagi untuk bayi perempuan, sekalipun hasil USG menyatakan bayi pertama kami berenis kelamin perempuan.
Unsur doa dan harapan di dalam nama anak kami merupakan hal yang paling penting. Agar sang anak selalu diberkahi kehidupannya.
Pastinya sungguh butuh persiapan yang luar biasa. Selain materi, mental, kesehatan, dan semua dipersiapkan dengan sangat baik. Demikian juga perlu buka https://www.kipasduit.com/inovasi-bisnis-kuliner-bagi-ukm/ karena setelah melahirkan pasti butuh kebutuhan si buah hati, maka dari itu bukalah artikel itu untuk berbisnis sebagai langkah menuju ekonomi yang maju.
Semangat mba.. Dulu saya melahirkan anak pertama pas di HPL. Agak deg-degan kalau melebihi 41minggu. Ternyata pas. Nah Kalau anak kedua lahir prematur. Dan sekarang Alhamdulillah semua sehat. Semoga persalinannya dilancarkan oleh Allah ya mba, normal or sc yg penting selamat ^^