Sinopsis Novel Bodas By Sang Maya

Sinopsis Novel Bodas By Sang Maya

Sinopsis Novel Bodas By Sang Maya – Bodas Hisako Vasthi, seorang anak yang dikira sudah meninggal ketika lahir tetapi ternyata masih hidup. Ia tinggal bersama Ibu, Kakek, Nenek, dan Pamannya di Pontianak. Ia memiliki lima sahabat yang mewarnai hidupnya.
 
Sinopsis Novel Bodas By Sang Maya 5
Bodas Novel By Sang Maya
 
Yoyok, Sigit, Linca, Tomtom, dan Ponti. Kelima teman Bodas memiliki karakter dan kecerdasan tersendiri. Yoyok dari keluarga miskin tetapi memiliki kecerdasan kognitif sehingga  membuatnya unggul di sekolah dan kreatif dalam membuat berbagai ketrampilan.
 
Sigit keturunan suku Dayak, mengidap ailurophobia akibat trauma masa kecil, Sigit memiliki kecerdasan motorik membuatnya unggul di bidang olahraga dan bercita-cita untuk menjadi tentara Angkatan Udara. Linca, anak pemilik katering ternama di Pontianak, tubuhnya gendut tetapi paling sering sakit. Linca menyukai musik klasik dan memiliki kecerdasan visual, membuatnya mencintai semua tentang perfilman dan bercita-cita menjadi sutradara.
 
Tomtom, keturunan Tiongha memiliki kecerdasan musik, membuatnya menyukai hip hop dan breakdance. Ponti anak arcthophille memiliki kecerdasan bahasa, mampu menguasai empat bahasa walau masih kelas empat SD.
 
Mengetahui sejarah Kota Pontianak yang design awal kotanya seperti Kota Beemster, membuat Bodas bercita-cita ingin ke Belanda dan  mempelajari tentang Beemster. Sebuah kota elegan yang dibangun di atas rawa. Sehingga Bodas ingin membuat Kota Pontianak kedepannya bisa lebih bagus dari Beemster.
 
Keaktifan Bodas sering dianggap kenakalan, sehingga Bodas harus punya beberapa tempat persembunyian, agar tidak kedapatan oleh ibunya yang tidak sekedar galak. Ibu Bodas sempat masuk Rumah Sakit Jiwa Alianyang, akibat depresi setelah perceraian Ibu Bodas dengan Ayahnya sewaktu Bodas baru berusia sebelas bulan.  
 
Bodas kerap bermimpi buruk dengan sosok bermantel hijau, dan sumur tua yang berada di belakang rumah kosong, setelah ia dan kawan-kawannya masuk ke halaman rumah kosong. Rumah tua bekas peninggalan Belanda, dengan pohon kapuk tinggi besar di halaman depannya, menjadikan rumah kosong itu dikabarkan berhantu oleh warga sekitar.
 
Cerita–cerita warga sekitar tentang rumah kosong, ada beragam yang mengaku pernah melihat pocong, genderuwo, lukisan di dalam rumah yang tertawa menyeringai, anak kecil berwajah bolong yang mengajak bermain, makhluk-makhluk aneh dengan mata merah menyala. Sampai wanita Belanda berparas cantik berambut pirang bergelombang, yang  mengenakan baju putih ala putri bangsawan.
 
Kehadiran Bodas dan kawan-kawannya yang iseng masuk ke dalam rumah kosong, membuat mereka menemukan Nina, seorang mahasiswi Universitas Tanjung Pura yang menjadi  korban penculikan.
 
Bodas bertemu dengan anak berbaju merah bernama Billy di dekat sumur tersebut. Anak keturunan Indo-Belanda yang hidup di tahun 1943. Keluarga Billy merupakan korban pembantaian tentara Jepang.
 
Mimpi buruk Bodas membuatnya melihat peristiwa-peristiwa masa lalu. Termasuk para penjahat yang menculik Nina adalah Citra, kakaknya Linca. Citra takut Nina akan membongkar rahasianya sebagai pengedar narkoba di Pontianak, diungkap oleh Nina kepada polisi.
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *