10 Cara Mencegah Bullying Pada Anak

Ilustrasi anak yg sedang di bully temannya

10 Cara Mencegah Bullying Pada Anak

Tapi saya tidak akan memperpanjang tulisan ini dengan cerita saya sebagai korban bully, atau menjadi pelaku bully juga pernah sih,  atau kisah heroik saat membantu korban bully. Kita fokus tentang bully itu sendiri aja ya. Sesuatu hal yang teramat-amat salah dan berefek cukup panjang.

Saya coba buat konten youtube super amatiran, dengan bantuan Aurin, Indri, dan Wida (teman-temannya Queen) sebagai aktor. Sebelum pemotretan dan pembuatan video saya bertanya ke mereka tau gak sih bully itu apa? Mereka semua menjawab tidak tahu. Namun setelah pemotretan mereka baru mengerti bully itu apa.

Apa sih bullying itu?

Bullying adalah bahasa inggris yang diterjemahkan artinya : Penindasan, perundungan, perisakan, pengintimidasian. Penyalahgunaan kekuatan atau kekuasaan yang berkelanjutan melalui kata, tindakan, atau sosial yang menyebabkan kerusakan fisik dan mental manusia.

Bullying dapat kita artikan sebagai perilaku intimidasi yang dapat dilakukan berulang untuk melukai individu baik emosional maupun fisik dan melibatkan ketidakseimbangan kekuatan di mana pelaku mendominasi dan korban menjadi pihak yang lemah.

Bullying saya artikan secara pribadi sebagai suatu tindakan atau ucapan menyebalkan yang berulang demi mengganggu kedamaian hidup orang lain. Bullying mempunyai potensi untuk menghancurkan sebuah kehidupan. Kasus seseorang yang bunuh diri akibat dibully atau ditindas sudah banyak terjadi.

Penyebab terjadinya bully

Penyebab bully dari sisi korban.

Penyebab bully bisa datang dari faktor korban maupun pelaku. Berikut penyebab bully dari sisi korban:

  1. Penampilan fisik.

Penampilan fisik merupakan kasus bully yang paling umum terjadi. Seseorang yang nampak berbeda biasanya dijadikan target untuk dibully. Contoh, kekurangan atau kelebihan berat, menggunakan kacamata, gigi tongos, kulit hitam, menggunakan pakaian yang tidak keren di mata kawan-kawannya.

18 thoughts on “10 Cara Mencegah Bullying Pada Anak

  1. Bullying pada anak masih sering dianggap kenakalan biasa ya mbak, sehingga sangat merugikan korban. Apalagi jika orangtua tidak mencegah justru menganggap itu bentuk kenakalan biasa.

    Ketika kecil saya dan adik saya sama-sama kena bully, bedanya saya diam cenderung takut, tapi adik sama melawan. Dia bisa tiba-tiba jadi lebih galak dari pelaku verbal bullying, dan lama-lama pembully itu tidak berani menghina secara terus terang meskipun masih suka bisik-bisik.

  2. Terima kasih sudah berbagi tulisan apik ini mba. Membuka cakrawala kita tentang bullying yg mungkin tak disadari pernah kita terima atau bahkan kita lakukan. Mengingat luka batin yg diakibatkan bullying ini cukup besar, semoga saja kita semua bisa berperan dalam menghindari terjadinya bullying ini..

    1. Terimakasih mb erni. Ceritanya cuma sepenggal itu mb. Kalau aku lengkapin dikit, ya akunya juga sama-sama salah. Soalnya saking seringnya anakkku di ganggu, terus aku juga jadi punya trauma sama anak-anak. Akhirnya si KY kalau nakal aku jeeewwwweeeerrrr…atau aku bales semua kelakuan tu anak dengan setimpal. cubit ya balas cubit, jambak ya balas jambak, ngeludahin anakku ya aku pukul mulutnya si KY, jadi orangtuanya gak terima deh anaknya juga nangis. Akhirnya sesama orangtua juga jadi berantem.

  3. Bahkan bayi pun bisa kena bullying juga ya. Kadang manusia tu suka ga mikir apa yg diomongin tu menyakiti orang lain. Anakku juga prnah jd korbal verbal bullying juga si jadi kebayang aja perasaanmu. Semoga anak2 kita terhindar dr bullying ya

    1. Yang membully tetap dikasi peringatan, atau hukuman setimpal kayak kasus Ferdian Paleka. Jika banyak makhluk seperti Ferdian and the gank dibiarkan. Bisa jadi waria dan kaum LGBT akan selalu tertindas. Padahal sama-sama manusia, sama-sama punya hati, sama-sama menghirupudara yang sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Index