10 Cara Mencegah Bullying Pada Anak

Ilustrasi anak yg sedang di bully temannya

10 Cara Mencegah Bullying Pada Anak

2. Ras

Seorang anak yang rasnya berbeda dan memasuki suatu lingkungan tertentu dan dianggap minoritas bisa menjadi target bully. Apalagi bila lingkungan tersebut suatu komunitas yang homogen.

3. Orientasi seksual

Seseorang yang teridentifikasi sebagai lesbian, gay, dan transgender seringkali mendapatkan perilaku bully. Terutama di tempat yang masih asing dengan isu LGBT atau menolak keras LGBT.

4. Terlihat lemah

Seperti dikatakan sebelumnya bahwa bullying melibatkan ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan juga korban. Pelaku tentunya merasa sebagai pihak yang lebih kuat dan dapat mengintimidasi korban yang lebih lemah.

5. Terlihat tidak mudah bergaul

Individu yang terlihat tidak mudah bergaul dan memiliki sedikit teman juga dapat terlihat lebih lemah dan membuat bully berpikir dapat mendominasi mereka. Sekelompok bully juga berpotensi melakukan bully pada kelompok yang dianggap lebih lemah dari kelompok mereka.

Penyebab bullying dari sisi pelaku.

  1. Memiliki masalah pribadi
  2. Iri, dengki, cemburu
  3. Dendam
  4. Pernah menjadi korban bullying
  5. Kurang pemahaman
  6. Cari perhatian
  7. Kesulitan mengendalikan emosi
  8. Kurang empati
  9. Merasa bullying itu menguntungkan
  10. Keluarga yang tidak harmonis.

Ciri Pelaku Bullying

Para pembully sebagian ada yang secara sadar dan sengaja melakukan pembullyan dengan suatu alasan atau bentuk pelampiasan. Tapi yang lebih buruk adalah beberapa pelaku bully yang tidak sadar bahwa dirinya pembully. Tidak mengerti, menganggap cuma bercandaan biasa, menganggap dirinya lebaih bagus, bahkan tetap merasa tidak bersalah ketika diingatkan bahwa ucapan atau tindakan mereka tersebut tidak baik.

18 thoughts on “10 Cara Mencegah Bullying Pada Anak

  1. Bullying pada anak masih sering dianggap kenakalan biasa ya mbak, sehingga sangat merugikan korban. Apalagi jika orangtua tidak mencegah justru menganggap itu bentuk kenakalan biasa.

    Ketika kecil saya dan adik saya sama-sama kena bully, bedanya saya diam cenderung takut, tapi adik sama melawan. Dia bisa tiba-tiba jadi lebih galak dari pelaku verbal bullying, dan lama-lama pembully itu tidak berani menghina secara terus terang meskipun masih suka bisik-bisik.

  2. Terima kasih sudah berbagi tulisan apik ini mba. Membuka cakrawala kita tentang bullying yg mungkin tak disadari pernah kita terima atau bahkan kita lakukan. Mengingat luka batin yg diakibatkan bullying ini cukup besar, semoga saja kita semua bisa berperan dalam menghindari terjadinya bullying ini..

    1. Terimakasih mb erni. Ceritanya cuma sepenggal itu mb. Kalau aku lengkapin dikit, ya akunya juga sama-sama salah. Soalnya saking seringnya anakkku di ganggu, terus aku juga jadi punya trauma sama anak-anak. Akhirnya si KY kalau nakal aku jeeewwwweeeerrrr…atau aku bales semua kelakuan tu anak dengan setimpal. cubit ya balas cubit, jambak ya balas jambak, ngeludahin anakku ya aku pukul mulutnya si KY, jadi orangtuanya gak terima deh anaknya juga nangis. Akhirnya sesama orangtua juga jadi berantem.

  3. Bahkan bayi pun bisa kena bullying juga ya. Kadang manusia tu suka ga mikir apa yg diomongin tu menyakiti orang lain. Anakku juga prnah jd korbal verbal bullying juga si jadi kebayang aja perasaanmu. Semoga anak2 kita terhindar dr bullying ya

    1. Yang membully tetap dikasi peringatan, atau hukuman setimpal kayak kasus Ferdian Paleka. Jika banyak makhluk seperti Ferdian and the gank dibiarkan. Bisa jadi waria dan kaum LGBT akan selalu tertindas. Padahal sama-sama manusia, sama-sama punya hati, sama-sama menghirupudara yang sama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Index