Cara Mengenali dan Mencegah Pneumonia Pada Anak Sejak Dini

Cara Mengenali dan Mencegah Pneumonia Pada Anak Sejak Dini

Cara Mengenali dan Mencegah Pneumonia Pada Anak Sejak Dini 

    Balita tujuh bulan menderita pneumonia, perlu jalani perawatan intensif. Begitu bunyi judul berita pada harian Jawa Pos. Berita itu menyampaikan bahwa kedua orangtua bayi tidak menyangka buah hatinya terjangkit pneumonia. Awalnya mereka hanya mengira anaknya hanya terkena demam batuk biasa, sampai akhirnya napas bayi tersengal-sengal sehingga ketika dibawa ke puskesmas terdekat langsung dirujuk ke rumah sakit.
 
   Sebagai orangtua yang memiliki bayi, saya menjadi penasaran apa itu pneumonia dan mengapa penyakit tersebut bisa terjangkit pada bayi. Hal ini membuat saya mencari tahu tentang penyakit pneumonia? Apakah penyakit pneumonia berbahaya? Apa penyebab pneumonia dan bagaimana mengobatinya? Serta bagaimana cara mengenali dan mencegah pneumonia pada anak sejak sedini mungkin? 

Cara Mengenali dan Mencegah Pneumonia Pada Anak Sejak Dini - kesehatan, berpihak pada anak, pneumonia
Cara Mengenali dan Mencegah Pneumonia Pada Anak Sejak Dini

 

Apa itu pneumonia?

   Pneumonia adalah radang paru-paru. Infeksi yang menyerang paru ini menyebabkan kantung udara di dalam paru meradang dan membengkak. Kondisi ini umumnya dikenal dengan paru-paru basah, sebab paru bisa saja dipenuhi dengan air atau cairan lendir.

    Kondisi paru-paru basah dapat dialami oleh siapa pun. Namun pneumonia pada anak bisa sangat berbahaya jika tidak ditanggulangi dari awal. Badan kesehatan dunia (WHO) menyebutkan penyakit pneumonia menjadi penyebab 16% kematian balita di dunia pada tahun 2015. 

   Sementara, di Indonesia sendiri, dilansir dari CNN, penyakit pneumonia pada anak menyebabkan 2-3 balita yang meninggal setiap jamnya. Hal yang lebih mengejutkan lagi kasus pneumonia makin bertambah. Setiap satu menit, dua anak meninggal akibat penyakit pneumonia. 99% berasal dari negara berkembang. Sebuah data yang sungguh mengkhawatirkan.

    Penyakit yang menyerang paru ini terjadi di Indonesia. Kasus pneumonia pada anak dan balita cenderung lebih banyak daripada orang dewasa. Sebab, daya tahan tubuh anak lebih rendah ketimbang orang dewasa. Apalagi jika kondisi udara di lingkungannya buruk.

Baca Juga:  Sarapan Sehat Ala Blueband

Apa penyebab penyakit pneumonia ?

Penyakit pneumonia umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. walau dalam beberapa kasus ada juga yang disebakan oleh fungi dan parasit. Pneumonia sangat mudah ditularkan lewat udara. Biasanya terjadi apabila ada seseorang yang bersin dan batuk di dekat kita.

Jenis Pneumonia berdasarkan penyebabnya.

 

  1. Pneumonia bakterial. Bakteri paling umum yang menyebabkan penyakit pneumonia. Bakteri yang menjadi penyebab paru-paru basah antara lain yaitu Streptococcus pneumoniae, chlamydophlla pneumonia dan Legionella pneumophila.
  2. Pneumonia viral. Virus sering kali menjadi penyebab dari penyakit pneumonia pada anak. Biasanya, gangguan yang disebabkan oleh virus ini, tidak terlalu serius dan hanya terjadi dalam waktu yang sebentar saja ketimbang gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh bakteri.
  3. Pneumonia mycoplasma. Mycoplasma adalah organisme yang bukan berasal dari jenis virus maupun bakteri, tetapi dapat mengakibatkan gangguan yang sama. Biasanya, paru-paru basah jenis ini dialami oleh anak-anak yang sudah beranjak remaja serta dewasa muda.
  4. Pneumonia jamur. Penyakit jenis ini sering kali menyerang pasien yang mengalami penyakit kronis atau orang yang memiliki sistem imun yang rendah. Jamur yang jadi penyebab pneumonia biasanya berasal dari tanah.

Bagaimana mengenali gejala pneumonia ?

      Gejala pneumonia awalnya tampak seperti sakit meriang atau masuk angin biasa seperti batuk, demam, berkeringat, dan menggigil. Namun perbedaanya adalah apabila mengalami gangguan pernapasan juga. Bila orang dewasa yang menderita paru-paru basah, maka gejala pada umumnya yang terjadi sebagai berikut, yakni:

  1. Batuk terus-terusan, dengan disertai dahak
  2. Demam
  3. Berkeringat
  4. Menggigil
  5. Susah bernapas
  6. Dada sakit
  7. Nafsu makan menurun
  8. Detak jantung terasa cepat
Baca Juga:  13 Daftar Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

    Sementara, gejala yang cukup jarang terjadi tetapi bisa tetap muncul seperti: Sakit kepala, lemas, mual dan muntah, nyeri sendi dan otot, sampai batuk disertai dengan darah. Beberapa gejala tersebut sering terjadi pada orang yang mengalami penyakit pneumonia dan berlangsung sekitar satu sampai dua hari. Namun, hal ini tergantung juga dengan kondisi tiap orang.

     Hal yang patut diketahui untuk kebanyakan orangtua yang memiliki anak mengenai pneumonia adalah bahwasanya, penyakit pneumonia pada anak dapat menimbulkan gejala yang berbeda dibandinkan gejala yang dialami oleh orang dewasa.

      Akan lebih baik apabila orangtua mengenali gejala pneumonia pada anak sejak dini,. Jangan anggap remeh batuk demam pada anak balita apalagi bayi yang belum berumur satu tahun. Penanggulangan penyakit batuk demam pada anak sedini mungkin lebih baik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 

    Anak di bawah usia lima tahun, bisa mengalami nafas yang cepat dan tidak teratur. Gejala pada bayi biasanya akan menunjukkan kesusahan bernafas, muntah-muntah, lemas, tidak berenergi, serta sulit untuk makan dan minum. 

    Bila gejala pneumonia terjadi, khususnya pada anak sebaiknya segera dibawa ke IGD untuk mendapatkan pertolongan pertama. Pneumonia pada anak harus dirawat intensif di rumah sakit apabila:
1. Kurang dari 2 tahun
2. Mengalami letargi atau penurunan kesadaran
3. Sulit bernapas, sehingga membutuhkan bantuan pernafasan dengan selang oksigen.
4. Mengalami dehidrasi
5. Memiliki kadar oksigen yang rendah pada darah

Bagaimana cara dokter mendiagnosis penyakit pneumonia ?

   Apabila terjadi gejala pneumonia yang muncul, segera periksakan ke rumah sakit terdekat. Kondisi paru-paru basah ini dapat diketahui jika kita melakukan beberapa pemeriksaan kesehatan khusus lebih awal, seperti:

Rontgen dada. Dokter dapat melihat bagian paru-paru yang terkena penyakit pneumonia lewat hasil rontgen.

Memeriksa kadar oksigen darah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak oksigen yang ada di dalam darah. Penyakit pneumonia dapat menyebabkan oksigen tidak bisa masuk ke dalam aliran darah.

Tes darah. pemeriksaan darah dilakukan untuk mengetahui tipe virus atau bakteri yang menyebabkan paru-paru basah ini terjadi.

Tes dahak. Jika benar Anda mengalami paru-paru basah, maka virus atau bakteri yang menyebabkan gangguan kesehatan ini akan terlihat pada dahak.

Apabila terjadi beberapa gejala yang parah, dokter biasanya akan meminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang lebih lanjut, seperti:

CT scan. Penyakit infeksi paru yang diderita tidak kunjung sembuh, dokter akan meminta  melakukan ct scan agar dapat dilihat kondisi paru saat itu.


Kultur cairan paru. Pemeriksaan ini mengharuskan dokter mengambil cairan di dalam paru dan kemudian diperiksa kandungannya. Pemeriksaan ini membantu dokter untuk menetukan tipe infeksi yang terjadi.

Baca Juga:  Tutorial Dasar Seo Webmaster From Zero To Hero

Bagaimana cara mengobati pneumonia ?

Penyakit pneumonia adalah penyakit yang disebabkan infeksi, sehingga pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk menghentikan infeksi dan mencegahnya datang di kemudian hari. Pengobatan yang diberikan akan disesuaikan dengan tipe, keparahan dari infeksi paru yang terjadi, usia pasien, serta kondisi pasien secara keseluruhan. 

Macam-macam opsi pengobatan pneumonia antara lain adalah:

Antibiotik
Obat antibiotik akan diberikan pada orang yang terserang penyakit pneumonia bakterial. Biasanya, tim medis akan memeriksa dulu jenis bakteri apa yang menyebabkan infeksi di organ paru, kemudian akan disesuaikan dengan jenis antibiotik yang akan diberikan. Ketika pemberian antibiotik tidak dapat mengatasi gejala infeksi yang dialami, maka bisa jadi bakteri telah kebal terhadap obat tersebut, sehingga dokter akan menggantinya dengan jenis obat yang baru.

Obat antivirus
Obat antivirus digunakan untuk pasien yang mengalami infeksi akibat virus. Virus tidak bisa dilawan dengan antibiotik, jadi kalau ada pasien yang mengalami infeksi paru setelah flu maka sebaiknya diberikan obat antivirus, seperti oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (relenza).

Obat batuk
Obat batuk digunakan untuk meredakan gejala batuk yang biasanya dialami ketika infeksi paru menyerang. 

Obat penghilang rasa sakit

20 thoughts on “Cara Mengenali dan Mencegah Pneumonia Pada Anak Sejak Dini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *