Dalam menjalankan tugas sebagai pelajar, pekerja kantoran, pedagang, ibu rumah tangga bahkan pejabat sekalipun sudah sepatutnya mendeladani sifat Nabi Muhammad SAW yang satu ini.
Dalam memegang tanggung jawab, terkadang seseorang akan menghadapi banyak tantangan dan juga godaan.
Namun, apabila hatinya senantiasa condong kepada Allah SWT, maka ia akan menjauhi diri dari sifat khianat.
Orang tersebut pun akan tetap amanah meskipun jalan yang ditempuhnya tidak ringan.
3. Tabligh
Tabligh memiliki arti menyampaikan. Allah SWT menurunkan firman-firmanNya kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril untuk disampaikan ke seluruh manusia di muka bumi.
Nabi Muhammad SAW pun tidak pernah tidak menyampaikan apa yang dipesankan Allah SWT.
Selama hayatnya, Nabi Muhammad SAW terus melakukan dakwah, menyiarkan agama Islam dan menyampaikan firman-firman Allah SWT yang akhirnya terkumpul menjadi Al-Qur’an, pedoman bagi seluruh umat muslim.
Sifat tabligh ini selalu tercermin dalam kehidupan Rasulullah SAW. Setelah mendapatkan wahyu dari Allah SWT.
Disampaikannya pada semua sahabat Nabi Muhammad. Tidak pernah sedikitpun Nabi Muhammad memiliki niat untuk menyimpannya secara pribadi.
Dalam menyampaikan ajaran agama Islam yang datangnya dari Allah SWT, sifat-sifat terpuji Nabi Muhammad SAW yang lainnya selalu ditampilkan juga.
Nabi Muhammad SAW menyampaikan apa yang Allah SWT firmankan tanpa ada kebohongan atau sesuatu yang diputarbalikan.
Nabi Muhammad SAW juga selalu menyampaikan hal yang bersifat kebaikan, bukan sebaliknya.
Sifat mulia ini wajib ditiru oleh seluruh umat Nabi Muhammad SAW. Sampaikanlah hal-hal yang baik, jauhkanlah dari perkataan yang buruk dan menyesatkan.
4. Fathonah
Sifat Nabi Muhammad SAW yang berikutnya adalah fathonah, yang memiliki arti cerdas.
Kecerdasan Nabi Muhammad SAW sudah terlihat sejak kecil. Beliau sudah menunjukkan cara berpikir kritis bahkan sejak masih anak-anak.
Kisah Nabi Muhammad SAW di usia dewasa melakukan pekerjaannya seperti berbisnis atau berdagang dengan cara-cara yang cerdas.
Beliau juga menunjukkan intelektualitasnya tatkala melaksanakan dakwah dan menyiarkan agama Islam ke berbagai wilayah.
Jawaban-jawaban cerdas yang keluar dari seorang Nabi Muhammad SAW tak jarang membuat banyak orang terkagum-kagum hingga akhirnya terbuka pintu hatinya dan memeluk agama Islam.
Meskipun beliau menggunakan kecerdasannya untuk berdakwah, beliau tidak pernah merasa lebih pintar dari siapapun.
Beliau tetap rendah hati dan menggunakan kecerdasannya untuk melakukan banyak hal-hal yang membawa kebaikan.
Sifat seperti inilah yang juga harus ditiru oleh kaum muslimin di mana pun berada. Kepintaran dan kecerdasan adalah sesuatu yang diberikan oleh Allah SWT bukan untuk dipamerkan.