Serunya Hidup di Era Digital Untuk Emak-Emak Pebisnis dan Penulis Blog – Emak ingin berkunjung ke kota Paris. Hal yang bisa mak lakukan saat ini selain banyak-banyak berdo’a adalah, membuka google maps dan ketik PARIS di bagian telusur, maka muncul peta kota Paris. Tempat pertama yang mak kunjungi adalah Jardin du Palais Royal. Mainkan jemari ke layar sentuh, mak jadi mengetahui cuaca dan pemandangan di sekitar pusat wisata kota Paris.
Begitu juga jika emak ingin berkunjung ke negara Jepang, Singapura, Mesir, Dubai dan berbagai negara lainnya. Hal seperti itu bisa mak lakukan dimanapun dan kapanpun, tanpa paspor tanpa biaya. Cukup hanya dengan jaringan internet. Era digital, menembus batas.
Serunya Hidup Di Era Digital Untuk Emak-Emak Pebisnis dan Penulis Blog |
Sebelum mak menceritakan tentang serunya hidup di era digital untuk emak-emak pebisnis dan penulis blog yang mungkin saja membosankan. Emak mau cerita sedikit dulu ya betapa emak sangat menyukai dunia digital.
Apa sih digital tu, Mak?
Digital dari kamus wikipedia yang mak googling singkatnya jari jemari. Istilah panjang dari digital bisa langsung baca ke wikipedianya saja ya. Mak dah baca, tapi kurang paham. Digital pertama yang mak ketahui bukan sesuatu yang menggunakan internet, tapi jam tangan digital, tv, tamagochi, gameboy, lalu komputer pertama mak yang masih celeron bukan pentium.
Terus apa serunya digital tu, Mak?
Jelas seru! Keren rasanya kalau pakai jam tangan digital. Punya hewan peliharaan virtual (tamagochi). Bahkan zaman dahulu itu, orang yang punya tv saja sudah dianggap kaya sekampung.
Emak lahir dan besar di kota, namun saat ini tinggal di desa. Di mana akses hiburan seperti nonton bioskop, belanja di mall, nongkrong cantik di cafe, atau sekedar jalan-jalan sore di taman itu suatu hal yang tidak ada.
Untungnya era digital zaman now sudah ada jaringan internet. Jadi sekalipun emak tinggal di desa, masih bisa nonton streaming, lihat video youtube, ngikutin drakor via app viu, main game online, baca komentar-komentar netizen di sosial media (sangat tidak penting, jangan ditiru). Sampai Mak bisa ikutan lomba blog domainesia.
Walau jaringan internet di desa ini suka buat mak kesal karena masih suka menghilang begitu saja kayak kasus korupsi. Mak harus pakai provider tertentu yang harganya lumayan mahal dibandingkan provider lain. Kalau mak mau hemat, harus nunggu tengah malam hari dimana jaringan internet bisa lancar. Maunya langganan Wi-fi, sayangnya tiang jaringan telpon di desa tidak ada. Gimana desa mau go digital kalau jaringan internet saja susah.
First To The Key! First To The Egg!
Buat yang suka nonton pasti tahu slogan Parzival dan teman-teman gamernya di dunia Oasis. Dunia game, dunia digital. Film Ready Player One mengangkat tentang dunia digital dimana para gamer ingin mendapatkan tiga kunci sihir, untuk memperoleh telur paskah emas agar bisa menguasai Oasis, mempunyai banyak kekuatan, dan tentunya bisa punya banyak uang dari main game. Z dan teman-temannya tidak hanya ingin memenangkan telur paskah, tetapi juga menyelamatkan Oasis dari sixers yang bekerja pada perusahaan IOI (Industry Online Inovative). Film seru yang layak tonton.
Intinya mak paling demen nonton film animasi macam Ready Player One, The Fabricated City, film-film buatan Marvel, dan banyak lainnya yang harus menggunakan teknologi digital canggih dalam proses pembuatannya.
Kabarnya perusahaan pembuatan film animasi di luar negeri selevel dengan perusahaan BUMN. Indonesia masih ketinggalan jauh untuk buat film macam Transformer, sekalipun salah satu animator Star Wars berasal dari Indonesia.
Selain nonton, mak juga suka main game online loh. Tentunya emak tidak cocok bermain Mobile Legends atau COC yang langsung membuat kepala pusing dan gak bakalan bisa menang. Game online yang biasa mak mainkan seperti masak-masak, pertanian, atau home decor.
Satu-satunya game online yang masih mak mainkan saat ini adalah Cafeland. Mak tergabung dalam club Wine & Dine yang merupakan grup aktif berjumlah 24 orang dari kapasitas 30 orang dan berasal dari mancanegara. Masuk di club Wine & Dine harus berpartisipasi dalam turnamen dan mendapatkan poin sebanyak 5.000 jika tidak akan dikeluarkan dari grup. Hal ini dilakukan karena, tidak adil mendapatkan hadiah tanpa melakukan tugas.
Seru kan era digital saat ini, sangat menghibur. Tapi jangan sampai lupa waktu apalagi lupa diri di dunia maya. Makanan lezat itu adanya di dunia nyata, bukan instagram. Keluarga yang kita cintai juga ada di dunia nyata, bukan di facebook. ‘Bagaimanapun orang-orang harus sering menghabiskan waktu mereka di dunia nyata’ – Halliday Ready Player One.
Serunya Hidup di Era Digital Untuk Emak-Emak Pebisnis dan Penulis Blog
Serunya Hidup di Era Digital dengan Sosial Media Facebook |
EMAK-EMAK PEBISNIS
Saatnya masuk ke cerita emak-emak pebisnis. Sebagai full time mommy stay at home alias ibu rumah tangga yang kerjaannya di rumah. Emak memiliki pekerjaan sampingan menjadi Mom Preneur dan Mom Blogger. Namun sayangnya mak berkali-kali gagal memiliki kios untuk tempat usaha.
Untungnya era digital zaman now membuat mak bisa punya kios digital dengan sangat mudah. Biaya lebih rendah dan punya cabang dimana-mana. Kios digital itu bernama website, e-commerce, sosial media, dan aplikasi chat.
wah ternyata suka main cafeland juga 😂 udah level berapa buuu? *salah fokus
Internet memang memudahkan kita maju dan berkarya ya walau tinggal di desa, daku pun merasakannya hihi
Ready Player One, salah satu my fav movie
jaman udah makin canggih. segalanya jadi dipermudah ya sekarang tuu..
Terus menulis supaya bisa jalan-jalan ke paris 😁
Ketika anak kota pindah ke desa haha
uda level 111. Rajin mode on 😀
Semoga jaringan internet di tiap desa makin lancar dan kuat, biar desa juga bisa go digital
Begitulah nasib ikut suami…
Amiiiin. Siapa tau jadi penulis Mizan For Kids berikutnya 😀
Bener banget, selama untuk hal yang positif, digital memang bantu banget
This comment has been removed by the author.
emang seru saat kita hidup di era digital seperti sekarang ini