Karena ada 4 KK di satu rumah, saya dan suami lebih baik keluar dan ngontrak rumah sekalipun ibu mertua inginnya kami masih tinggal dan ngumpul satu rumah dengan mereka. And mengontrak it’s good choice! so much better and happiness.
Rumah kontrakan saya merupakan rumah kayu dengan lantai semen cor-coran. Rumah mewah alias mepet sawah. Letaknya persis di sebelah Mushola Al-Ikhlas Kuripan Karangawen. Sayangnya selama pandemi, suami tidak mengizinkan saya untuk shalat berjamaah di Mushola. Jadi shalat tarawih tetap di rumah. Setelah tarawih, remaja masjid biasa tadarus Qur’an sebanyak satu juz pakai mic sehingga terdengar satu kampung. Bahkan beberapa dari mereka yang laki-laki sering i’tikaf sampai tidur di Mushola hingga menjelang waktu sahur.
Senangnya tinggal di samping Mushola, gaungan orang membaca Al-Qur’an di tiap malam seakan tiada putus. Harapan saya bisa kecipratan pahala juga karena mendengar tilawah Al-Quran, sekalipun dengerinnya kurang fokus karena sambil maraton drakor Korea.
Aurin, Indri, dan Wida, anak-anak tetangga yang tidak sanggup stay at home seperti kebanyakan anak-anak lainnya selama musim wabah ini lebih memilih untuk bermain bersama Queen di rumah saya. Queen juga senang ketika diajak main mereka, jadi yasudahlah selama mereka semua bahagia dan aman, saya biarkan saja.
Biasanya awal bulan puasa saya sudah hunting tiket pesawat untuk mudik ke Pontianak. Namun pemerintah mengeluarkan larangan mudik. Jadi saya dan keluarga tidak jadi lebaran di Pontianak.
Seragam baju lebaran yang dipersiapkan mama saya untuk saya dan anak saya nampaknya baru bisa saya pakai tahun depan dengan syarat bentuk badan saya tidak boleh berubah banyak. Saya tidak ada beli baju baru untuk lebaran kecuali gaun buat seragam keluarga saat lebaran yang mama buatkan. Lagipula baju-baju lebaran tahun sebelumnya masih bagus-bagus dan gak ada budget juga sih buat belanja begituan di tahun ini, saya dan suami sepakat menghemat sebisa mungkin agar bisa punya rumah sendiri biar gak ngontrak lama-lama.

Awal Ramadan beberapa teman ada yang menawarkan beberapa perabotan mereka karena ada yang suaminya kena PHK dan juga ada yang karena tidak bisa bekerja sehingga kehabisan uang sampai tidak punya uang untuk belanja. Sayangnya saya tidak punya anggaran untuk beli perabotan macam meja kursi, dan alat-alat masak, lagipula sudah punya. Jadi saya hanya bisa menawarkan bantuan pangan seperti beras, atau sayur mayur dari kebun kecil saya di halaman rumah kontrakan.
10 HARI KEDUA RAMADAN
Pertengahan Ramadan merupakan maghfirah atau pengampunan dosa sebesar-besarnya. Jadi alangkah baiknya pada pertengahan Ramadhan lebih memperbanyak tilawah Qur’an, shalat malam, dan doa agar dosa-dosa yang telah kita lakukan agar diampuni. Bukan malah ngeprank banci, ngeprank-ngeprank lainnya, jelek-jelekin pemerintahlah, jelek-jelekin artis Korea gara-gara aktingnya lah, ghibah, gak tepat janji, nyebar hoax, dan masih banyak segala macam jenis dosa yang kalau disebutkan bisa jadi ensiklopedia dengan judul jalan menuju neraka.
Ramadan kali ini memang istimewa ya..insya Allah Lebarannya pun akan istimewa, semoga penuh dengan Rahmat dan berkah dari NYA tuk kita semua. Aamiin.. Selamat mempersiapkan Lebaran
Persiapan lebaran tahun ini karena nggak mudik ya nanti nyetok makanan karena takut pasar tutup hehehe
Kerasa beda banget ya mba Ramadan tahun ini dan tahun kemarin. Banyak aktivitas luar rumah yang harus dikurangi. Gapapa, semoga tetep bisa dapet berkahnya. Amiin..
Kerasa banget ya mbak meriahnya suasana ramadan tahun sebelumnya dengan ramadan tahun ini apalagi lebarannya cuma bisa video call karena nggak bisa mudik…
Tahun lalu antusias banget menyambut Lebaran dengan persiapan beli-beli kue kering dan persiapan masak. Tapi tahun ini kurang semangat karena nggak ada tamu, jadi kebayang nanti pasti sepi.
Namun harus tetap bersyukur dan bersabar ya mbak, semoga Ramadan dan Lebaran tahun depan suasana sudah normal kembali aamiin.
Ramadan dan lebaran ini memang luar biasa ya ..persiapan Lebaranku hanya pesan opor dan printilannya ke tetangga, kue kering dikirim dari Bogor, paling nanti ke mertua..ngga mudik, ngga jadi ketemu adek-adek huhu
Lebaran kali imi ga ada baju baru alhamdhulilah jd lebih ngirit budgetnya bisa dialihkan ke sadaqah. Meskipun bajunya ga baru semoga saat lebaran nanti kita punya hati baru, bersih dan berhasil jadi manusia yg makin brrtakwa ya
Insya Allah tahun depan semua lebih baik yaa Mba, dan kota dipanjangkan usia untuk menikmati kembali indahnya beribadah saat bulan Ramadan
Ramadan tahu ini seperti menemukan jalannya sendiri ya mba. semoga tahun depan Ramadan kembali seperti suasana Ramadan sebelumnya aamiin
Alhamdulillah ya mbak, ditengah pandemi masih bisa menyikapi dengan sikap sabar dan bersyukur. Insya Allah tahun depan dengan suasana yang lebih syahdu dan khusuk. Aamiin
Iya ya tahun ini Maya nggak bisa mudik ke Pontianak, sabar ya semoga ada waktu terbaik setelah pandemi berlalu bisa bertemu Mama.
Queen senang dong ada banyak teman meski sekarang udah tinggal di kontrakan. Ibu pasti pengennya anak ngumpul semua ya, tapi memang lebih enak tinggal di rumah sendiri karena 4 KK di satu rumah itu rawan masalah
Sejak bapak ibu meninggal.. lebaran tak jauh berbeda tiap tahunnya sih. Jika Ada yang berbeda yaa tahun ini nggak bisa kumpul keluarga besar saja. Tapi kalau untuk kebersamaan dengan keluarga kecil ya sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya. Malah karena si adik tambah besar justru rumah semakin ceria. Kakak Juga alhamdulillah puasa Kali ini bisa Lulus sampai maghrib jadi tambah cerita berkesannya. Di balik corona tetap ada kisah2 Indah.
sekaligu ngucapin Minal Aidin wal faidzin Mohon Maaf Lahir dan Batin ya mbak. ya allah. jadi mewek berkali -kali baca tulisan tentang suasana ramadahan yang dirindukan. Semoga pandemi ini segera berlalu..amiin
Semoga kita semua mendapatkan ampunan dari Allah SWT dan bisa merasakan kembali ke fitrah awal kita. Menjadi manusia yang baik dan memberikan manfaat pada sesama. Sungguh suatu masa berharga yang kita alami ya ini masa-masa pandemi. Kita diajarkan untuk banyak bersabar dan ikhlas, plus introspeksi diri.
Yang penting ttp setia beribadah ya mbak. Banyak2 bersyukur itu kuncinya.semoga cepat berlalu..
iya mba setuju sekali tapi bagaimana pun harus kita syukuri karena kita masih bisa menikmati indahnya Ramadan bersama keluarga di rumah aja